==¦Dua¦==

6.5K 812 54
                                    

**terimakasih sudah menyempatkan waktu kalian untuk membaca cerita ini**
.
.
.

"Selamat sia--"

"Renjun, kebetulan sekali ayo ikut keruanganku."

Ucapan Renjun terputus saat noona Park pemilik 'babyluv Center', tempat baru magangnya mengajak ia pergi keruangannya. Semoga ini rejeki, batin Renjun berharap.

"Duduklah." titah seorang Park Seulgi, selaku menantu dari keluarga terpandang Park yang terkenal akan bisnis perekonomiannya.

"Renjun, selamat ... Kau bisa bekerja mulai besok." ucapnya dengan senyum cantiknya. Renjun ikut memekik senang mendengarnya, akhirnya ia bisa membayar uang sewa yang selama ini membebani otaknya.

"Dia mencari babysitter yang bisa memasak dan melakukan hal lainnya, berhubung para pekerjaku yang biasa malakukan hal itu tidak ada yang kosong jadi aku akan mengirimkanmu.

Formulir pendaftaran dan penilaian trineemu mengatakan kalau kau bisa melakukan pekerjaan rumah lainnya tapi sebenarnya aku ragu Renjun karena kau adalah laki-laki."

Renjun tersenyum ramah mendengar keraguan dari bosnya ini. Renjun tidak menyalahkan karena memang jarang ada laki-laki yang bisa mengurus semua pekerjaan rumah.

"Setengah dari umur saya pernah saya habiskan hidup di panti noona, dari situlah saya terbiasa memasak dan mengurus adhik-adhik saya yang masih kecil, hitung-hitung membantu sebagai balas budi saya kepada ibu panti."

Seulgi tersenyum mendengar cerita yang diucapkan Renjun. Entah mengapa keraguan yang ia miliki langsung menghilang entah kemana.

"Map ini berisi penilaianmu selama ini, kau akan membutuhkannya jika orang itu menanyakan seberapa bagus kau bekerja dan ini kartu alamat tempat dimana kau akan bekerja."

Renjun menerima map beserta kartu alamat disertai banyak tundukan terimakasih yang membuat helaian rambutnya ikut bergoyang-goyang kedepan kebelakang. Dimata Seulgi,  hal yang dilakukan Renjun sangat menggemaskan.

"Ah, kiyowo ... Aku jadi ingin anak laki-laki ku mirip dengan mu." kata Seulgi dengan tangan yang mengusap lembut perutnya yang sudah membuncit. Sekarang ia tengah hamil anak Chanyeol , usia kandungnnya sudah masuk tujuh bulan.

Pipi Renjun merona mendengar sanjungan dari wanita cantik didepannya ini. "Terimakasih noona semoga bayinya sehat."

"Terimakasih kembali Renjun, ah ya aku hampir saja kelupan." Seulgi mengambil amplop lain dari laci meja kerjanya. "Ini gaji kamu selama tiga bulan. Mari kita gunakan waktu tiga bulan ini untuk membuktikan bahwa pelayanan kita adalah yang terbaik."

Ya Renjun, kau harus berusaha membuktikan kemampuanmu demi babyluv center dan sesuap nasi, tentu saja.

**pahhh . . . **

Hari ini adalah hari minggu, terhitung sudah dua hari lamanya sejak ia menelfon jasa pelayanan tersebut. Paling lambat hari minggu, itu yang Jeno dengar. Juju, menunggu adalah hal yang paling Jeno benci seumur hidupnya. Jeno sudah berjanji dengan dirinya sendiri jika calon babysitter itu tidak hadir sampai tengah hari, ia akan minta ganti rugi.

/ting tong ting tong/

"Papah tamu ...."

Jeno mengangguk mengerti. Tanpa berfikirpun ia tahu kalau orang yang berada diluar apartemen nya adalah babysitter yang ia pesan. Jeno itu tidak pernah punya tamu selain Mark dan orang tuanya dan musatahil jika mereka berkunjun di hari minggu, kecuali orang tuanya tapi mereka hanya melakukannya sebulan sekali.

p a h h h . . .   [[NOREN]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang