5

8 0 0
                                    

Hari-hariku berjalan dengan istimewa dengan status baruku sebagai kekasih dari seorang Arzan. Ketua Tim Futsal sekolah sekaligus anggota OSIS. Makhluk yang memiliki sejuta penggemar yang siap untuk menawarkan dirinya untuk menjadi kekasih.

Arzan : Pagi Jah

Arzan : Selain bidadari kecil pemilik rinduku

Arzan : Kini juga menjadi semestaku.

Senja : Pagi juga jan.

Aku pun tersenyum melihat pesan yang ia kirimkan kepadaku. Selalu begitu. Arzan yang bermuka dingin itu. Akan selalu manis dihadapanku.

"Woi! Senyum-senyum terus lu daritadi dipanggil juga"

"Kenapa naa?"

"Bahagia banget sama jan?"

Dahiku mengernyit mendengar pertanyaan sepupuku yang satu ini.

"Bahagia. Emang kenapa?"

"Engga. Cuma gue mau bilang lo taukan di sayang banget sama lu walaupun banyak perempuan dihidupnya dia?"

Aku pun sedikit berpikir akan pertanyaan yang satu itu. Iya, benar. Arzan itu dikelilingi banyak perempuan disekitarnya, dan kalau dibandingkan sama aku tuh jauh bedanya.

"Iya naa, gue tau"

"Lo harus tahan banting deh kalau masalah Arzan. Dan jangan lupa cerita ke gue kalau ada apa-apa. Lo taukan gue ini bukan orang asing, gue ini sepupu lo"

Aku pun mengangguk. Kemudian, tidak lama setelah itu ponselku kembali berdering.

Arzan : Hari ini aku main ps sama yang lain yaa.

Arzan : Have a nice day sayang.

Aku pun membaca pesan tersebut. Iya beginilah menjadi kekasih dari seorang Arzan, selain aku bersaing dengan ribuan perempuan diluar sana. Aku pun juga ikut bersaing dengan ps dan bola yang sangat ia cintai. Miris.

Quality TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang