Benar/Salah oleh INTP

554 52 33
                                    

Halo, halo

Waktu SMA, ogut pernah diajari berdebat oleh guru Bahasa Indonesia. Beliau membagi kelas menjadi dua kubu, kubu pro dan kontra. Kita dibagi bukan berdasarkan pendapat pribadi kita, tapi berdasarkan tempat duduk atau nomor absen. Jadi, kalau kita sebenarnya pro, tapi kalau kita ditempatkan di kubu kontra, kita harus bertahan selogis mungkin di sisi kontra, suka nggak suka.

Waktu itu ogut belum tau kalau debat emang gitu cara mainnya.

One day, topiknya adalah tentang perjodohan. Iya, guys, guru kita receh banget. Jadi, harus ada yang setuju dan tidak setuju dengan perjodohan.

Personally waktu itu ogut milih pro, wkwkwk. Karena ogut mikirnya patuh aja deh ke orang tua, trus ogut juga nggak dalam posisi suka sama siapa-siapa. Jadi pendapat personal ogut, ya udah deh, perjodohan is better.

Tapi ogut ditempatkan di kubu kontra.
It's so easy rasanya "ngebalik" pandangan ogut.
Di akhir kelas, kubu kontra bisa dibilang lebih mendominasi padahal kita itu di lingkungan yang amat konservatif. Ogut masih ingat, ogut yang pemalu, males bicara di depan orang banyak, saat itu malah jadi salah satu yang "banyak omong" dan bantah-bantah. Ogut lupa sama rasa malu dan mager tadi.

Ada "klik" di belakang kepala ogut, "Oh, it's time for me to shine!"
Ogut bisa mengubah pandangan ogut seketika dan di saat bersamaan ogut masih pegang pandangan pertama ogut di awal, dengan tidak merasa salah dari sudut mana pun.

You know what?
Hal yang paling ogut suka dari pribadi INTP adalah bukan karena mereka disebut-sebut intelligent, karena ogut merasa itu narsis banget, atau INTP yang misterius, cold, atau blunt; yang ogut suka dari kepribadian ogut sendiri adalah ogut mampu melihat sesuatu dari banyak sisi dan itu masuk akal, sehingga jika ada pihak lain yang bertentangan dengan satu sudut padang, ogut bisa menekan perasaan "tidak suka bahkan benci" pada orang tersebut karena ogut tau orang ini melihat dari sudut pandang mana dan kenapa dia melihat sesuatu dari sana.
Ogut bisa memihak pihak mana pun tanpa bawa-bawa perasaan. What's right is right, and what's wrong is wrong, BUT, the "context" is "this". Ketika konteksnya beda, benar dan salah bisa beda lagi.

Salah seorang teman (INFP, I believe), saat kita lagi ngobrol yang intim, pernah tanya, "Apa yang paling kamu suka dari diri kamu sendiri?"
Ogut jawab, "Aku bisa melihat sesuatu dari banyak sisi."
Dia ngangguk setuju.
Dia juga pernah bilang, dia merasa bebas bicara apapun pada ogut karena ini. Dia merasa ogut bisa memposisikan diri ke sudut pandang INFP-nya dia.

Ok. Good.

Ogut nggak tau dah ini kena fungsi mananya INTP, tapi ogut suka, suka banget, main-mainin benar atau salahnya sebuah opini. Misal, ada nih suatu kasus atau problematika apa kek gitu yang lagi happening, trus orang-orang di lingkaran ogut  karena bias tertentu memihak ke satu sisi. Ogut yang bagian dari mereka, hampir pasti berada di sisi yang sama. Dengan alasan-alasan pribadi tentunya, bukan ikut-ikutan doang.

Tapi, ogut entah kenapa nggak suka kalau di sekitar ogut cuma ada agreement.
I don't like conflict, but I always have desire to argue what's popular, even it's my own opinion.
Karena nggak seru. Nggak asyik kalau kita semua cuma manut-manut doang.

Ogut bakal "mutar", dan malah ngorek-ngorek kelemahan dari sisi yang ogut sendiri pilih sebenarnya lalu menciptakan  keraguan. Dan ogut lebih senang lagi kalau ada yang kemakan pancingan ogut dan mempertahankan pendapatnya sendiri. I love arguments.

Makanya kalau ada orang yang ngobrol bahas sesuatu sama ogut, jika ogut nggak nahan diri, mereka akan kesal. Karena kebanyakan orang maunya kita setuju dan berada di pihak mereka dan susah nerima perbedaan dari orang lain. Ya, kecuali ENTP sih. Kayaknya makin dilawan, makin bahagia mereka.

Ogut suka ngelawan opini orang, bukan agar mereka setuju dengan opini ogut, tapi agar mereka berusaha mempertahankan opini mereka sendiri. Percakapan bisa jadi lebih intens dan menarik. Nggak sekedar nge-gosip doank.

Tapi ya nggak semua orang bisa dipancing gitu. Kadang, yang ada ogut malah dikira lagi nyari-nyari masalah.

INTP nggak se-objektif seperti kata orang. Mereka tetap punya pilihan-pilihan yang bias. Mereka nggak selalu berdiri di tengah dan netral. Dalam hati, mereka sudah memutuskan mana yang benar dan mana yang salah. Mereka simpan itu cukup untuk diri sendiri.

Tetapi di luarnya, INTP akan terlihat seperti berdiri di area abu-abu atau terombang ambing dan terlihat tidak punya pendirian yang tegas.
Mungkin agar fleksibel kali ya buat memposisikan diri, tergantung siapa dan dimana lawan bicaranya berpihak.

Auk ah.
Bhay.

***

PS.
Social-distancing Month-2
Ogut mulai senewen
Pls, be gone, corona virus!

The INTP's NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang