Jangan Salahkan situasi kalau kamu tidak pandai jaga diri🍁
.
.
.
Happy reading!😊 Masih tahan kan sama cerita aku? Ada yang udah bosan? Coment dong dibawah, jangan lupa kasih kritik dan sarannya juga.***
Seperti biasa, Lara pergi dan sekarang ia berada di kampus, dan ia melihat sila yang baru masuk kampus lalu Lara berlari-lari memanggil silla"Sii-laa" panggil lara tersentak lalu ia terjatuh
BRUAK
Ia terjatuh menabrak seseorang, sepertinya menabrak adalah kegiatan routine lara
"Eh sorry" kata pria itu
Lara mendongak dan melihat wajah pria itu sangat terkejut "lo?" Tunjuk lara
"Lara" kata pria itu
"Kok lo ada disini bang?" Tanya lara tidak percaya, ia baru saja menabrak abangnya
Lara sangat heran kenapa dunia sangat sempit sehingga ia selalu dipertemukan oleh suami dan abangnya
"Lah kan gue memang ngampus disini" kata cio
"Bukannya lo ngampus disana dekat sama mesjid itu?"
"Ooh itu dulu, sekarang udah pindah kesini"
"Kok gak ngasi tau gue bang?"
"Ngasi tau pake apa?, lo kan gak megang handphone"
"Iya deh iya" kesal lara
"Uluhh uluhh adek gue ngambek" cio gemas lalu memeluknya
"Iih lepas" malu lara lalu celingak celinguk melihat kanan kiri
"Gak" cio tetap meluk lara erat
"Lepas malu gue bang!"
Cio melepas pelukannya dan tersenyum "Nanti lo mau kemana dek?"
"Gak kemana-mana, kenapa?"
"Gue kerumah lo ya"
"Serah" jawab lara dan langsung pergi
Lara masuk kedalam kelasnya, tidak lama kemudian dosen pun datang
Selesai dosen mengajar, sepertinya cacing di perut lara menuntut haknya untuk dikasi makan
"Silla ke kantik yuk" ajak lara"Oke oke gue juga laper"
Mereka berada di kantin kampus, lara tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang ngelihatin lara
"Ra kayaknya kak kevin ngelihatin lo aja dari tadi" silla melihat ke arah kevin dan gengnya
"Ah gak mungkin, salah lihat lo kali"
"Enggak ra beneran, dari tadi tu gue merhatiin dia"
"Haha nanti lo suka sama dia baru tau rasa "
"Ah lo mah gak percayaan sama gue" ngambek silla
"Iya deh iya percaya"
Setelah menyelesaikan isi perutnya lara terasa risih karena ia lagi datang bulan
"Sill kayaknya gue ke toilet dulu deh""Oke yaudah yuk"
"gue sendiri aja"
"Gak apa-apa ini?" Tanya silla memastikan
"Iya santai aja"
"Yaudah gue balik ya"
"Oke"
Saat lara berjalan mendekat ke arah kamar mandi tiba-tiba ada beberapa cowok mengepungnya yaitu kevin serta gengnya
Lara yang terlihat takut berjalan sedikit mundur "a..ada aa..pa?"
Kevin semakin mendekat "gue cuma mau lihat wajah munafik lo"
Lara semakin takut pun ingin lari tapi belum sempat berlari tangannya sudah dicekal dan diseret
"Lepasiin!"
"Lepass"
"Gue mohon" lara terus meminta untuk dilepas sampai akhirnya di depan gudang dan dimasukannya kedalam gudang lalu dikunci oleh gengnya kevin
"Sakitt" lirihnya melihat pergelangan tangan yang memerah
"Karena disini tinggal kita berdua jadi gue bebas mau ngapain lo" kevin tertawa melihat lara
Lara menangis "Mau ngapain lo?"
"Serah gue" seketika kevin mendekat ke arah lara, lara pun mundur, saat lara semakin mundur sampai di dinding, kevin mengambil kesempatan itu
"Jangan mendekat" kata lara sambil menangis
Kevin tidak menggubris perkataan lara, ia mendekat kewajah lara dan mengelus pipi nya, sampai akhirnya ia menarik dengan paksa masker lara
"Aaaaaa" jerit lara kesakitan maskernya dibuka dan memperlihatkan wajahnya dengan sempurna
Seketika kevin diam terkesima melihat wajah lara "Cantik" gumamnya tanpa sadar, memang lara sangat cantik, makanya orang yang melihatnya seperti terhipnotis
"Oh jadi ini, kenapa lo gak mau memperlihatkan wajah lo" kevin yang masih terkesima itu berkata lembut dan mendekat ke wajah lara yang tinggal beberapa senti lagi
Lara menangis takut "Jangan sentuh gue mohon"
Saat kevin mendekatkan bibirnya ke bibir lara tiba-tiba
BRUAK
Suara pintu yang hancur mengagetkan mereka berdua
BUUUGH
Satu bugeman mendarat ke wajah kevin, rangga marah sejadi-jadinya
BUUUGH
Pukulan ini kebagian perut kevin
BUUUGH
Ketiga pukulan itu membuat sudut bibir kevin berdarah
"Sudah-sudah" kata cio menghentikan rangga
"Pergi lo, awas ya lo berani nyentuh lara, gak ada ampun lagi!" usir cio ke kevin dan Kevin langsung berjalan pergi dan melihat sinis
Lara yang sangat takut pun berjongkong memegang kakinya dan menenggelamkan wajahnya, Seketika Rangga berlari memeluk lara, lara yang butuh pelukan tidak menolak sama sekali
Lara melepas pelukannya "Guuu...ee Takut" kata lara sambil menangis
"Lo belum diapa-apain kan dek?" Tanya cio panik dan memeluk lara
Lara terus menangis dan mempererat pelukannya tanpa menjawab
"Yaudah kita pulang aja yok dek" saran cio sangat khawatir
Lara mengangguk sebagai jawabannya
"Pakai jaket ini" rangga memakaikan jaketnya ke lara sedangkan lara tidak menolak
Mereka keluar dari gudang dan menuju ke mobil rangga, lara berjalan dengan menutupi mulut serta hidungkan dengan tangan, walaupun wajahnya terlihat seenggaknya tidak semuanya yang terlihat
Sampai dirumah lara langsung merebahkan badannya ke tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lara [SEGERA TERBIT] ✔
Teen FictionTAHAP REVISI! (PART MASIH LENGKAP) Disaat semua wanita sibuk mengubah wajahnya agar terlihat cantik, lain dengan lara yang menutupi wajahnya karena tidak ingin dilihat semua orang, bukan karena ia tidak cantik, justru kecantikannya diatas rata-rata...