2. ekskul radio

15 4 2
                                    

Natasha manyun dengan muka bertekuk sebal. Terlepas dari ekskul drama membuat ia merasa lega karena terbebas dari tanggungjawab.

Namun, siapa sangka? Ia kini ditunjuk menjadi wakil ketua ekskul radio di sekolahnya. Mood yang awalnya aman aman saja mendadak bad saat menerima kenyataan yang sekarang terjadi.

Gadis itu menghela napas, sekarang sudah waktunya pulang. Ia kini sendiri di kelas, harus segera menuju ruang radio .sebelum bel, ia sudah berniat akan menonton FTV kesayangannya seraya rebahan di kasur kamar, serta menghidupkan AC bisa membuatnya tenang melepas penat. Tapi, karna ada tugas memuakkan ini membuat ia harus menunda rencana itu dan membiarkan menjadi angan saja.

Ia lekas berjalan keluar kelas dan menutup pintu kelas. Walau sangat tidak bersemangat, ia harus segera menuju ruang radio yang menjadi tujuan utamanya sekarang.

Tidak banyak murid berlalu lalang. Karna memang ini sudah 15 menit setelah bel sekolah. Hal itu membuat Natasha mempercepat langkahnya.

Sesampai disana, ruang radio sangat sepi. Hanya ada seorang cowok yang duduk di meja siaran sambil menenggelamkan muka diatas tumpukan kedua lengannya. Natasha berjalan kikuk masuk ke ruangan tersebut seraya mengucap "permisi.."

Hal itu membuat cowok itu sontak menegakkan tubuhnya lalu mengucek mata. Ia menguap sebentar lalu menyeringit memandang gadis itu.
" Lo siapa? " Tanya nya to the point.

"Murid kelas 11 IPS 3"

Cowok itu memandang dengan wajah datar. Lalu teringat akan satu hal, " oh..Lo mantan ketua ekskul drama yang ditunjuk jadi wakil ekskul radio?"

Natasha mengangguk membenarkan, "gue harus ngapain nih?" Tanyanya mulai berbaur dengan teman baru nya itu.

"Hidupin lagu dari request para pendengar aja dulu, belum tau bakal bahas topik apaan".

Natasha mengangguk, ia kemudian mengambil plashdick dan mulai memutar lagu. Saat tengah mengerjakan nya, ia merasa ada yang jangal dari mulai pertemuan dengan cowok ini.

Teringat sesuatu, kontan saja ia membulatkan mata dan langsung membalikan tubuh kearah cowok itu yang kini juga melakukan hal yang sama.

Mereka bertatap sesaat.

Lalu....

"ELO!!!" Ucap mereka hampir serempak.

Natasha dengan muka melongo segera sadar, langsung menyerocos "Lo...Lo cowok tadi pagi kan?"

Key yang tersadar langsung mengatup bibir "...biasa aja ngomong nya, dasar cewek nyolot" ketus nya.

"Dih..belagu nih budak, Lo siapa? Mau ngajak tubir??!!" Tanya Natasha seakan menantang.

" Kalo iya kenapa?" Balas key tak mau kalah.

" Cupu Lo kalo tubir dengan cewek !" Ledek Natasha

"Ya elo nyolot duluan!"

"Gak usah diladeni bego..."

"SUKA SUKA GUE!"

"Santay donk!"  Natasha mulai menyulutkan emosi saat cowok itu terlihat meremehkan nya.

"Lo aja yang ngegass"

" Ya elo kalo ngomong pake caps lock!"

"Suka suka gue!"

Natasha terdiam, benar juga.

" Yaudah"

Lalu keduanya pun saling diam. Natasha sibuk dengan penyiaran sedangkan key sibuk dengan handphone. Keadaan tentu saja menjadi canggung. Natasha yang anti dengan keadaan tersebut mulai tidak betah.







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MONKEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang