Pikiran aneh Dhanis adalah, kenapa ada seorang perempuan yang duduk di bangku sebuah taman sendirian.
Padahal biasanya komplek Arsya sudah sepi pada jam jam melewati jam 9 malam.
"Kuntilanak kali ya?" hem kalo ngomong.
"Samperin jangan ya, ntar kalo gw samperin, gw di cekek ama dia, si mami nangis martelnya ga nyampe ke dia" racau Dhanis masih berbicara sediri menebak-nebak sosok itu.
Namun karna penasaran Dhanis akhirnya mendekati sosok itu.
"Kunti ya lu?, malem-malem gini duduk sendirian gitu disini, gak takut di gondol wewe lu!" pertanyaan yang paling mengesankan bagi orang yang baru saja kenal, oh bukan bukan, baru saja bertemu dan tak kenal.
Tanpa menjawab sosok itu hanya menatap Dhanis sinis.
"Tapi masa iya kunti make rok mini gini, ohh apa jangan-jangan lu lagi galau ya?, abis di putusin pacar kan lu?!" tanya Dhanis masih sok tau.
"Apaan si lu ngga jelas banget, pergi sono lu!" bentak sosok wanita itu.
Dhanis agak kaget karna tiba-tiba sosok ini membentaknya, dan percayalah bahwa dalam hati Dhanis berpikir
'ni cewe ko ga kaya cewe-cewe lain yang kalo liat muka aing langsung klepek-klepek'.
"Lah yaudah ga usah sewot mba!" kata Dhanis kesel.
Dhanis memutuskan untuk segera kembali ke mobilnya tapi ketika ia membuka pintu mobil,
Ada sedikit rasa tidak tega dalam hati Dhanis, bagaimanapun juga ia adalah lelaki,
Mana mungkin ia tega meninggalkan perempuan malam-malam seperti ini di tenggah taman sendirian.
Akhirnya Dhanis mendekati sosok wanita itu lagi
"Mau gw anter pulang ngga" tawar Dhanis datar pada Alana.
Ya dia adalah Alana Karenzia, ghost yang ada di crita ini.
"Gak usah makasi gw bisa pulang sendiri"
"Ini udah malem, disini jarang ada taksi lewat, udahlah ayo cepetan gw ater pake mobil gw"
"Tenang aja gw gak butuh taksi buat pulang, dan gw juga ga butuh mobil lu, jadi lu ga usah maksa lagi"
Kali ini Dhanis mulai emosi karna niat baiknya ditolak mentah-mentah oleh gadis ini,
Dalam hatinya ia benar-benar menyesal telah menawarkan tumpangan gratis ini.
"Kenapa? Mobil gw kurang keren?, atau jalanya kurang cepet? Ha?" tanya Dhanis sangat kesal.
Sekarang Dhanis bersikap seperti orang yang sedang mencari sesuatu,
Ia melihat sekelilingnya, namun tak ada hal yang ia dapatkan.
"Kalo mobil gw kurang keren buat lu, emang lu bawa apa si ke sini? hallykopter? kapal pesiar? jet? atau malah getek?!" sungguh sekarang Dhanis benar-benar sinis, karna kesabaranya di uji oleh perempuan yang baru ia kenal ini.
"Gw mau bawa kapal pesiar ke, kapal selam ke, atau bahkan pesawat presiden pun itu bukan urusan lu kan?, jadi mendingan lu pergi dari sini, dan ga usah ikut campur urusan gw lagi, ngerti!" pelan tapi menusuk, Alana mengucapkan kaliman tersebut sambil menunjukan senyum sinisnya.
"Gila ya lu!" tanpa mau berbasa basi lagi Dhanis menuju mobilnya dan segera pergi dari tempat ini,
Untuk menunjukan rasa kesalnya Dhanis sedikit mengeber gas mobilnya hingga terdengar nyaring di telingga Alana.
*******
"Mana martel mami is?" tagih nyonya Argya terhadap martabak telornya ketika melihat anak keduanya masuk rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST DARLING
Teen FictionIni bukan crita yang sepenuhnya Horor, bukan juga sepenuhnha romance, atau bukan juga sepenuhnya komedi, author tidak nilang tidak, dia hanya bilang tak sepenuhnya, jadi ini adalah crita dari ketiganya, sepenuhnya ada disini.