08

10.6K 1.1K 44
                                    

Jangan lupa vomment nya ya. Kalian pasti tau gimana cara menghargai karya orang lain kan?

❲ I'm Yours ❳


"Kenapa?"


Gue langsung cemberut denger suara orang di telfon ini.


"Kenapa nelfon gue?"


"Gapapa."


"Ck. Nggak jelas."


"Nyebelin banget sih!"


"Apaan sih?"


"Tau ah!"


"Gabut lo? Makanya nelfon gue?"

Yaiyalah gabut, malem minggu yang harusnya sama pacar, ini gue malah ngeliatin orang pacaran!

"Iya."


"Sama. Tapi gue mau latihan dulu ya. Bye!"


"Eh?! WOY TANGAN PETIR!"

Nia sama gebetan nya—Irfan langsung noleh ke gue. Gue cuma nyengir karena sadar udah ganggu orang lagi pdkt.

"Apaan sih??"


Oh. Rupanya Kevin belum matiin sambungan telfon nya.


"Bawain martabak."


"Gue sibuk latihan."


"Ya kirim nya pake go-food."


"Males."

Gue menarik nafas dan mencoba tersenyum. "Lo tau nggak sih gue tersiksa liat Nia sama gebetan nya??!"

"Lebay."

ANJIR!

INI ORANG MINTA GUE SLEDING YA???


Gue langsung matiin telfon nya. Daripada gue disini cuma liatin Nia sama gebetan nya ketawa-tawa, gue lebih milih masuk kamar.

Gue denger Nia manggil-manggil gue tapi gue tetap jalan ke kamar. Nggak sengaja papasan sama Ila yang lagi berdiri dideket pintu masuk.

"La,"

Gue sapa Ila tapi dia nggak ngerespon. Dia malah ngeliatin ke depan. Gue coba ikutin arah pandangan si Ila dan ternyata dia lagi ngeliatin Nia sama gebetan nya.

𝗜'𝗺 𝗬𝗼𝘂𝗿𝘀 [𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang