"GAK PUNYA MATA APA, HUH??"
"Maafkan aku, sumpah aku tidak sengaja. Maaf... maaf."
"Ciihhh... jika semua kesalahan bisa dibayar dengan kata maaf terus polisi kerja apa, nona?!"
"Maafkan aku... aku benar-benar tidak sengaja. Aku mengakui kecerobohan...
ALHAMDULILLAH BISA LANJUT INI CERITA. SEBELUMNYA MAAF YA BAGI YANG BENAR-BENAR MENUNGGU INI. AKU SOK SIBUK EMANG ORANGNYA HEHE. LANJUT AJA YA..
HAPPY READING
~
~
~
"Dasar sialan!"
"Entah pria mana lagi yang akan dia goda, cih..."
"Get the hell out of here, bitch!"
"Kau yang seharusnya pergi, bukan Eunwoo oppa!"
"Gara-gara kau dia pergi!"
"Wanita sialan!"
"Jauhi Sehun oppa mulai saat ini, kau paham? Atau kau akan terima akibatnya!"
..........
'Tininit...tininit....'
"Sejeong ah..... Sejeong bangun, nak!"
"Ini sudah siang, kau akan terlambat!"
Ketukan pintu terdengar menggema di kamar seorang gadis remaja yang masih betah di balik selimut tebalnya itu. Ia sampai tak menyadari ada orang yang sudah ingin mendobrak kamar tidur putri satu-satunya itu dari tadi. Suara makin terdengar hingga membuat Sejeong bergeliat kecil sambil memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing itu.
Suara pintu pun berhasil terbuka tak kala Hyojoo berhasil mengambil kunci serep kamar putrinya itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"OMO! Sesang-e... (Ya Ampun Gusti!) Kau belum bangun rupanya?" teriakan Hyojoo membuat sang empunya langsung terlonjak kaget dari kasurnya.
"Kau tau ini hari apa? Ini hari senin Sedeongie. Kau ingin di setrap guru killermu itu apa?! Ayo bangun sekarang!" omelan khas ibu-ibu pada anaknya, mewarnai senin pagi hari Sejeong. Meskipun masih dalam keadaan setengah sadar, Sejeong bergegas masuk ke kamar mandi dengan langkah gontai sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pening itu.
.........
"Kau tidur jam berapa sih, nak? Pasti kau insomnia lagi ya? Mimpi buruk lagi kah?" tebak Hyojoo kepada Sejeong yang saat ini sedang sibuk mengikat dasi sambil memakan potongan sandwich ke dalam mulutnya.
"Ne, eomma. Mianhe... (Iya, mama. Maaf.)" balas Sejeong yang kebetulan sudah selesai memakan sandwichnya.
"Dan lagi kau tumben menyuruh eomma untuk menyiapakan bekal makan siangmu lagi. Apa sekarang kantin sekolahmu sedang tutup?" ucap Hyojoo asal.
