- 5 - A C M E

30 24 0
                                    

(P.O.V SHABRINA.)

Aku menatap bangunan itu dan Om Edgar bergantian. Dan aku baru menyadari om Edgar terlihat sangat lesu dan tidak ceria. Membuat diriku semakin merasa aneh.

"Rumah sakit?"

Om Edgar lagi-lagi mengabaikan pertanyaanku, kuperhatikan dia yang merogoh saku kemejanya lalu memberikan sebuah sticky note besar berwarna merah padaku.

Om Edgar menghela napasnya saat aku hanya memandang dirinya dan tidak meraih kertas itu.

"Ini dari tante kamu. Dia mau kamu baca ini."

"Tapi kenapa? Kan kita bisa ketemu sekarang. Kenapa harus --"

"Baca aja."

Nada perintah itu terdengar sangatlah menyeramkan dan dingin. Dengan segera aku menerima kertas itu dan membacanya perlahan.

'Tante sayang banget sama kamu, maafin tante gak bisa lagi jadi wonder woman kamu.

Maaf juga karena tante gak jemput kamu tadi.

Terus tersenyum dan tegar ya, ponakanku sayang. Tante mau liat kamu senyum terus. Kalau tante liat kamu nangis. Nanti tante jewer Om Edgar.

Tante gak sempat jelasin semua. Tapi tante minta maaf ya kalo harus tinggalin kamu. Tante harap, nanti kamu kuat sampai seterusnya. Tante sayang sekali sama kamu, Shabrina

A C M ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang