- bintang 53 -

55 3 0
                                    

[now playing; berdua - Calvin Jeremy]

Sudah memasuki minggu kedua dikelas 11. Ternyata tugas yang guru berikan semakin menumpuk. Alhasil, hampir setiap malam Cindy jadi selalu tidur cukup larut karena mengerjakan tugas yang diberikan. Malam ini seperti kemarin, Niko sengaja meneleponnya dengan alasan ingin menemani gadisnya dimeja belajar. Tidak selalu, hanya beberapa waktu ketika Cindy mau mengangkat teleponnya. Jika Cindy menolak, maka sebelumnya yang Cindy tau kalau Niko sedang kurang tidur.

"Berapa nomor lagi?" tanya Niko dari seberang sana.

Cindy menyalakan mode speaker. Jadi dia bisa lebih laluasa mengerjakan tugasnya. "Tiga nomor lagi. Kak Niko udah ngantuk ya?"

"Belum kok." kontan dengan yang terjadi setelahnya. Suara nguap Niko tidak sengaja terdengar sampai ke telephone.

Cindy terkekeh. "Kalau ngantuk gapapa kok. Udah jam sebelas juga."

"Gue juga gapapa. Nungguin lo aja."

"Serius, aku masih lama loh kak. Ini tugas matematika."

"Makanya gue aja yang bantu ngerjain. Lo sebutin dari situ, nanti gue bantu ngitung."

Cindy menggeleng meski pacarnya tidak dapat melihat. "Gak mau gitu lah. Nanti aku gak bisa-bisa kalau selalu dibantuin kamu. Gak mau."

"Masih aja nolak. Kan gue juga bantu, bukan full ngerjain tau." kata Niko maksudnya bercanda.

Cindy senyum.

"Mentari, lo tau gak?" kata Niko lagi setelah beberapa detik diam.

"Apa?"

"Kalau gue bisa menjinakkan jangkrik."

"Masa?" nada Cindy seolah dibuat percaya.

"Iya. Percaya?"

"Musyrik."

"Hahahaha."

"Kalo aku percaya, di buktiin gak?"

"Oke." kata Niko. "Coba merem."

Cindy melakukan apa yang Niko suruh.

"Terus bayangin. Kalau didepan lo ada jangkrik," refleks Cindy meringis, jijik. "Terus lo teriak, dan gue tiba-tiba dateng dari arah pintu narikin lo supaya ke belakang gue, berlindung maksudnya. Terus jangkriknya gue kasih mantra-mantra supaya gak nerkam kita."

"Mantra apa?"

"Syimili asatiti lala famargona."

Cindy ketawa. Kalau kalian mendengar nada bicara saat Niko bilang begitu, pasti kalian juga akan ketawa lebar.

"Terus jadi jinak gak?" tanya Cindy seolah dibuat percaya.

"Jinak."

"Wih hebat."

Cindy tau kalau Niko sebenarnya hanya ingin membuat Cindy senang. Demi mengindari kalau dia tau Cindy sudah stres tentang pelajaran ini. Dia begitu mengerti Cindy. Sampai pelajaran apa saja yang Cindy tidak suka maka Niko akan jadi orang yang paling paham.

"Kamu juga percaya gak kalau aku kenal sama bu RT ditempatmu?"

"Masa?" kali ini Cindy beneran bertanya.

"Iya. Udah kenalan."

"Sama bu Sohid? Serius?"

"Iya, Tar." kata Niko. "Sohid Mujaidin kan?"

Cerita Niko [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang