Official

1.8K 161 2
                                    

Akhirnya kami berdua resmi bersama, tetapi tentu saja sesudah weekend, Rizky harus kembali ke Bandung. Sebenarnya nggak benar-benar LDR sih, karena Rizky sebenarnya tinggak di Bogor bersama orang tuanya. Hanya saja jadwal auditnya yang gila-gilaan, membuatnya jarang berada di Bogor.
Aku cemberut ketika ia berpamitan padaku akan berangkat ke Bandung.

"Jangan cemberut dong sayang, abisnya gimana. Tugas beneran ini enggak bohong." Ia memegang kedua pipiku dengan tanggannya yang hangat.

"Iya tau, tapi kan masih pengen sama-sama." Kataku sambil mencebik.

"Kan wiken ini udah balik, udah bisa sama-sama kamu lagi kan?!" Ia meraih tanganku dan menciumnya. "Aku pulang ya, kunci pintu."

Aku hanya bisa mendesah sedih, ketika dia melajukan motornya pulang ke rumah. Lebay lo, Misch! Nanti weekend depan kan ketemu lagi. Ah namanya dimabuk asmara, maunya sama-sama terus. Berjauhan sehari aja tak suka, apalagi seminggu.

*
Hubungan kami pun berjalan seperti sudah kuprediksikan sebelumnya, hanya bertemu di saat weekend saja. Senin sampai jumat, aku disibukkan oleh pekerjaan di kantor, sabtu minggu sibuk sama dia.

Kiriman makan siang gimana? Biasanya cowok kalo udah dapat, udah lupa gitu aja. Ternyata Rizky masih konsisten kok mengirimi aku lunch box. Komunikasi kami juga tidak terputus. Tapi namanya juga baru seumur jagung ya masih-masih manis-manisnya. Belum keluar busuknya ye kan? Pesimis sekali ya saya. I am not being pesimistic, tapi mencoba berpikir logis.

*
Salah satu temanku pernah bertanya padaku. Apakah aku tidak mencium bau-bau arogansi ketika berbicara dengan Rizky. Biasanya auditor yang masih muda memiliki sedikit kesombongan yang kadang bisa memancing-mancing kami orang operasional. So far, kami belum pernah membicarakan pekerjaan terlalu dalam. Biasanya kami memilih topik yang ringan-ringan mengingat hanya berjumpa di waktu weekend saja.

Auditor yang sekarang memang kebanyakan anak muda, sepantaran Rizky bahkan ada yang lebih muda. Mereka ini begitu menerima SK pengangkatan sudah langsung diangkat menjadi auditor, dan belum pernah merasakan namanya bekerja di ranah operasional. Idealnya memang semua yang jadi auditor itu seharusnya sudah berpengalaman di bidangnya, jadi tidak hanya pandai secara buku dan aturan. Karena banyaknya pegawai yang pensiun disebabkan oleh jarak penerimaan pegawai yang terlalu jauh, maka akhirnya banyak pegawai baru yang begitu diangkat langsung menjadi auditor. Padahal apabila sudah terjun di operasional, banyak sekali masalah-masalah yang muncul yang kadang tidak diatur dalam aturan atau buku. 

Dulu memang aku pernah tersinggung dengan pertanyaan Rizky terkait integritas ketika diawal masa audit. Sampai sekarang tingkahnya cukup manis padaku, sehingga aku hampir lupa masa-masa itu. Tetapi selalu ada yang pertama kan untuk segala sesuatu.

*

Aku sedang asyik menuangkan kecap jepang dan sichimi togarashi di piring kecil, sambil menunggu sushi pesananku di hidangkan. Sementara Rizky masih sibuk membalas pesan di telepon miliknya, sepertinya penting sekali karena daritadi ia nampak tak dapat terpisah dengan benda tersebut.

"Sibuk banget, Pak?" Candaku padanya. Dahinya berkerut-kerut membaca pesan di layar ponselnya.

"Enggak kok, biasa aja. Ini lagi ada yang konsul aja mau nutup temuan." Ia mengalihkan pandangannya sesaat dari gawainya untuk menatapku dan tersenyum.

"Emang masalah apa?"

"Biasalah masalah audit pastinya," jawabnya singkat.

"Ya iyalah, masa masalah aki mobil. Kalau urusan temuan ya pasti masalah audit toh." Lama-lama gemes juga aku sama mas-mas Arab ini.

"Iya-iya, jangan ngambek dong." Ia mencubit pipiku main-main. "Ini loh aku heran sama orang-orang operasional, kenapa sih mereka demen banget ngakal-ngakalin hal-hal kecil kayak gini."

"Hal-hal kecil kayak gimana?" Aku jadi penasaran.

"Kwitansi ama nota-nota gini loh." Ia menunjukkan foto-foto di layarnya.

"Belum tentu kejadiannya kayak gitu, Riz. Kan siapa tahu di tokonya tidak bisa menyediakan Nota atau invoice saking kecilnya nilai barangnya."

"Ah itu kan alasannya orang operasional aja, karena nggak mau usaha."

"Maksudnya gimana ya? Aku kok jadi agak-agak gimana gitu denger omonganmu." Panas kupingku mendengar ucapannya, rasa panasnya hampir mirip seperti makan sushi kebanyakan washabi.

*

Dear all my lovely readers,

Apa kabar semua? Semoga tetap sehat ya sayang-sayangku. Semoga besok saya bisa upload double part guna kejar setoran.

Stay safe and healthy.

Makassar, 15 April 2020

XOXO - KANAYA APRILIA

Games Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang