Malam semakin larut.
Taiga tak juga bosan memandangi gadisnya. Iya, itu kamu. Kamu yang tanpa sengaja tertidur lelap di sofa ruang tamunya, tepat disampingnya duduk. Dia tidak tega membangunkanmu, yang bisa dia lakukan sekarang hanya memandangimu. Sampai puas. Tapi mau selama apapun Taiga memandangimu, sepertinya dia takkan pernah merasa puas."Menggemaskan."
Ucapnya dalam hati. Taiga tidak akan mengatakan itu secara langsung padamu. Tidak akan pernah.
Dia perlahan menggeser tubuhnya agar lebih dekat denganmu. Pandangannya tertuju pada bibirmu yang mengerucut imut dan pipimu yang semerah buah persik. Ditambah lagi matamu yang sedang terpejam, terlihat seperti malaikat dimatanya.
"Ugh. Manis sekali."
Baru saja tangannya ingin menyentuh lembut pipimu, kamu sudah lebih dulu menyadari kehadirannya. Samar-samar kamu melihat wajah dengan senyum hangatnya yang sangat jarang terlihat. 'Mungkin aku masih bermimpi', pikirmu.
"Kyomo..?"
Taiga dengan cepat menarik tangannya darisana lalu kembali menggeser tubuhnya, mengambil sedikit jarak darimu.
"Hm?" Taiga pura-pura memainkan ponselnya.
"Aku menyukaimu." Ucapmu yang belum sepenuhnya tersadar dari tidurmu.
"Apa sih tiba-tiba."
"Uhm...aku tau." Taiga membalikkan tubuhnya membelakangimu. Menutupi senyumannya agar tidak terlihat olehmu.
"Aku sangat menyukai Kyomo..."
"Iya. Aku tau itu."
Kamu menggeser tubuhmu mendekati Taiga lalu menyandarkan kepalamu pada punggungnya yang membelakangimu, membuat pemuda manis itu seketika tersentak.
"Kyomo bagaimana?"
"Bagaimana apanya?" Taiga terus men-scroll bolak-balik layar ponselnya asal, berpura-pura tidak menanggapimu dengan serius. Berlawanan dengan dirinya yang kenyataannya benar-benar mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibirmu.
"Kyomo menyukaiku atau tidak?" Katamu sambil menekan-nekan pipi Taiga dengan jari telunjukmu. Perlu diingat kalau nyawamu memang belum sepenuhnya terkumpul.
"Terus menurutmu buat apa aku ada disini menemanimu, huh?"
Taiga membalikkan tubuhnya. Menangkup kedua pipimu lalu menepuknya beberapa kali. Tapi percuma saja, mau berapa kali pun ditepuk, rasa mengantukmu tetap tidak bisa dikalahkan.
Karena kamu tidak bangun juga, Taiga kembali membelakangimu."Kau ngomong apa sih? Ngelantur ya?"
Tak ada jawaban darimu.
"Hei..?"
Panggil Taiga lalu menoleh kebelakang.
"Ah tidur lagi ternyata.."
Dengan hati-hati, Taiga membaringkan kepalamu dipangkuannya.
"Harusnya kau gak boleh tertidur seperti ini dirumah seorang laki-laki" Ucapnya sembari mengusap lembut puncak kepalamu.
"Kalau melihatmu seperti ini...tembok pertahanan yang susah-susah kubangun bisa runtuh kapan saja tau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment(s): With Taiga
Fanfiction❝Momen-momen manis bersama Kyomoto Taiga❞ Kyomoto Taiga X You Dia yang selalu berbicara seperlunya, dia yang perhatian dengan caranya sendiri, dia yang menggemaskan, dia yang kadang suka menjahiliku, dia yang kalau khawatir bawelnya melebihi ibu-ibu...