Cerita ini sudah tamat di Karya Karsa, cari saja Wihelmina Miladi lalu masuk ke bagian seri.
"Kamu dulu selalu mengijinkan kakakku membantumu memasak dan sekarang kamu melarang suamimu melakukan hal yang sama?" kesal Liam tak habis pikir.
"Astaga, Liam, bukan begitu, aku hanya tidak mau kamu capek. Lebih baik kamu istirahat aja."
Ara menghela napasnya dan mencoba memahami Liam yang masih labil dan kekanakan.
"Kalo aku bilang mau bantu, ya, aku bantu!" ujar Liam sinis.
Akhirnya Arabella hanya mengalah saja, dia mencoba bersabar menghadapi suami berondong nya itu, labil, emosian, meledak-ledak, seenaknya, egois dan dingin.
"Terserah saja," jawab Ara malas.
"Aku harus apa sekarang?" tanya Liam bingung.
"Kamu kupas bawang itu, setelahnya kamu iris tipis-tipis yah." Ara memberikan instruksi lembut.
Liam bahkan tidak bisa mengupas bawang membuat Ara tertawa.
"Kenapa kamu tertawa!" ketus Liam.
"Tidak, Liam bukan begitu cara mengupasnya tapi begini."
Ara menunjukkan caranya pada Liam dan mengajarinya. Liam lalu melakukan sesuai keinginan Ara. Setelah itu Liam memotong bawangnya.
"Astaga, Liam, kenapa besar sekali memotongnya, gini nih caranya."Ara mulai mengajari suaminya memotong bawang.
"Aihhh, susah sekali sih!" kesal Liam.
Ara terkekeh melihatnya, tak lama mata Liam mulai perih dan berair.
"Astaga, Ara, ini perih sekali, lihat aku sampai menangis."
Liam kini seperti menangis karena air matanya sudah menetes disebabkan rasa pedih. Ara yang melihat kejadian langka itu tak kuasa menahan tawanya, Liam begitu lucu saat memotong bawang dan menangis.
"Hahaha."
"Bagus yah, suami perih sampe nangis bukanya dibantuin malah diketawain!" sindir Liam.
Ara mencoba menghentikan tawanya dan rasa gelinya lalu mengambil tisu di meja makan dan membantu mengelap air mata Liam.
"Udah yah siniin aja, biar aku aja yang terusin, kamu istirahat aja Liam." Pinta Ara lembut. Liam tidak ingin menyerah karena dia tidak mau kalah dengan kakaknya, jika Damian saja bisa kenapa dia lemah, dia akan buktikan pada Damian bahwa dirinya jauh lebih baik.
"Tidak, biar aku saja yang teruskan." tegas Liam.
Akhirnya Ara membiarkan saja Liam dengan penuh perjuangan memotong bawang. Setelah perjuangan dan kepedihan memotong bawang akhirnya selesai juga.
"Terus aku harus apalagi ?" tanya Liam
"Mmm, kamu bantu saja aku memotong sayuran ini," jawab Ara sambil menyodorkan sayur kangkung yang sedang dia petik satu-satu.
"Kenapa harus dipetik satu-satu pakai tangan sih, tinggal pakai pisau ajah langsung kelar."
Liam tak habis pikir, kalau ada cara yang mudah mengapa harus memakai cara yang susah.
"Rasanya beda Liam, mending pake tangan gini," jelas Ara dengan lembut .
Akhirnya Liam menurut saja, Liam setia menemani Ara memasak sampai masakannya selesai, kemudian dia membantu Ara menghidangkan makanannya ke meja makan, ini pertama kalinya Liam ke dapur pagi-pagi dan memasak. Biasanya saat pagi begini dia masih tidur nyenyak di kamar. Ternyata rasanya menyenangkan juga bisa membantu Ara memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Husband (REPOST)
RomanceFollow dulu sebelum baca! (MATURE) Ara dan Damian sudah berpacaran 7 tahun lamanya, mereka juga akan segera menikah. Tapi tiba-tiba takdir membuat rencana pernikahan mereka gagal, dan Ara malah harus menikah dengan Liam, adik dari Damian yang sudah...