Penolakan

19 5 0
                                    

"Mungkin ini akan menjadi penolakan pertama,"
-A
.
.
.
Sorry typo bertebaran
.
.
.
Happy reading
——————————————

AUTHOR POV

"Gue mau ngomong" ujar Alex dengan serius,

"Ngomong aja, emang mau ngomong apaan?" Tanya Icha dengan wajah biasa saja.

"Gue... s-sebenernya, s-suka s-sama l-lo" jawab Alex dengan gugup, tiba-tiba keberaniannya menciut entah kenapa.

Sedangkan Icha, wajahnya diam membeku, tubuhnya menegang. Tak percaya terhadap ucapan Alex barusan, sungguh kalau Icha tahu Alex menyukainya, ia tak mungkin bersikap manis didepan Alex.

"M-maksud l-lo?" Tanya Icha, ia hanya ingin Alex menjelaskan nya secara detail.

"Lo mau jadi pacar gue?" Tanya Alex dengan yakin,

Icha menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan, "maaf Lex, bukan maksud gue buat nolak lo. Cuman, lo tahu kan saat ini perasaan gue masih sama siapa. Sorry, gue gak berniat nyakitin lo" jawab Icha dengan hati-hati, pasalnya Ia takut menyinggung perasaan Alex.

Alex menyunggingkan senyumnya, ia bisa menebak kalau inilah jawaban Icha—Menolak nya.

Sungguh, Icha merutuki kebodohannya. Ia benar-benar merasa tak enak terhadap perasaan Alex. Bagaimana pun juga, Alex dapat membuat ia lupa terhadap rasa sakitnya kepada Raihan.

Ia tak akan berdekatan terus dengan Alex jika Alex ternyata menyukainya, mungkin Icha akan lebih menjaga jarak karena tak ingin memberikan harapan lebih kepada Alex.

"Lo gak marah kan?" Tanya Icha,

"enggak kok tenang aja. Yaudah ayu pulang, gue anterin lo pulang" jawab Alex.

Mereka segera bangkit dari posisinya, dan berjalan ke arah mobil Alex terparkir kan.

***

Saat ini, Icha sudah sampai dirumahnya. Ia langsung disambut oleh Kakaknya—Leon.

"Kenapa lo dek? Muka lo kusut amat kaya baju belum digosok" ujar Leon meneliti penampilan Icha,

"Gak papa bang, gue masuk kamar dulu ya." Jawab Icha seadanya,

Saat Icha ingin melangkahkan kakinya menuju kamarnya, suara Leon menginstrupsi nya untuk berhenti.

"Nanti makan malam mau dimana? Di sini atau di luar?" Tanya Leon,

"Di rumah aja. Gue lagi males ke luar" jawab Icha. Leon hanya mengangguk kan kepalanya.

***

Dikamarnya, Icha memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah itu, Ia membuka salah satu novelnya dan mulai membacanya

Hanya dalam waktu 30 menit, Icha sudah menutup novelnya kembali.

Icha memilih untuk duduk di balkon kamarnya, disana Icha dapat melihat pemandangan kota yang hampir malam.

          

Sesekali angin membuat rambutnya berterbangan,

Ting!

Bunyi notifikasi Handphone nya mengalihkan atensi nya, Tania mulai membuka Handphone terdapat beberapa pesan dari orang lain.

Raihan (3)
Sedeng Squad (5)
Alex (4)

Icha lebih memilih membuka pesan dari Raihan lebih dulu,

Raihan

Lo lagi dimana?
Tadi gue liat lo sama Alex, ya?
Cha kok lo gak jawab pesan gue sih.

Iya, tadi gue sama Alex. Dan sekarang baru buka Hp, sorry.

Tak perlu waktu lama, Raihan sudah membalas pesan Icha kembali.

Dia ngomong apa aja sama lo?

Gak ngomong apa-apa. Lagian lo kepo banget sih Han.

Karena gue peduli sama lo Cha. Gue gak mau lo kenapa-napa

Gak usah berlebihan juga Han, inget ada Kayla. Sewajarnya kita sahabat aja, emang itu kan yang lo mau.

Kayla lagi off, jadi gue chat lo

Icha tertawa miris. Lihat, Raihan hanya menghubunginya dikala bosan sedangkan saat ada Kayla, Icha hanya dijadikan tempat singgah kala ia bosan.

Jadi lo cuman nganggep gue, tempat lo saat lo bosan gitu?

Bukan gitu Cha. Gue emang khawatir sama lo. Lo gak tau gimana perasaan gue saat lo jalan sama Alex.

Inget Han, kita cuman sahabatan gak lebih.

Sedangkan Raihan disana, ia sempat tak suka dengan pesan Tania barusan. Hanya sahabat, entahlah Raihan tak mengerti.

Gue gak suka sama cara lo balas pesan gue. Kenapa lo akhir-akhir ini ngejauhin gue sih? Tadi di kelas kita baru aja ngomong loh, Tan.

Gue cuman gak mau ada salah paham, gue masih menghargai Kayla sebagai pacar lo. Karena ada hati yang harus lo jaga Han, jangan labil. Lo bukan anak kecil yang harus gue kasih tau.

***

Setelah itu, Tania membuka Chat dari grup bersama teman-temannya, entahlah dia emosi terhadap Raihan kali ini.

Sedeng Squad

Via:
Mana dah penghuni grup ini?

Asya:
gak tahu nih, sepi banget deh

Vani:
Hadir

Via:
Si Icha mana sih?

Asya:
Gak tau

Icha:
Gue nih, maaf baru On.

Asya:
Lo abis jalan sama Alex ya?

Via:
'2

Vani:
'3

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang