3.0 : Kalau Saja Yewon Mau Dengar

730 96 8
                                    

Yoongi sontak menatap laki-laki di hadapannya itu.

Wajahnya tampak familiar, agak mirip dengan seseorang. Namun, Yewon tampak tidak suka dengan kedatangannya.

"Aku tanya sekali lagi, kenapa kamu ada di sini? Ada perlu apa?" Nada bicara Yewon naik, sepertinya gadis itu sangat tidak menyukai kehadiran laki-laki itu.

Yoongi sungguh tidak mengerti masalahnya.

"Kim Yewon, tolong dengar dulu se-"

"Oppa, aku ke kamar dulu, ya? Pastikan laki-laki ini tidak ada lagi di dalam rumahku, baru aku akan keluar dari kamar." Ujar Yewon pada Yoongi.

Gadis itu langsung pergi ke kamarnya, meninggalkan kedua laki-laki itu di ruang tengah. Yoongi mendekati laki-laki itu.

"Kau... Siapa?"

Laki-laki itu diam sambil menundukkan kepalanya. Keberaniannya menguap begitu saja ketika melihat Yoongi.

"Aniya, aku tidak akan berpikiran buruk. Kau bisa masuk dengan mudah tanpa perlu ribut dengan petugas keamanan, itu sudah membuktikan bahwa pasti keluarganya mengenalmu," ujar Yoongi.

Laki-laki itu menghela napas. "Aku Kim Yejun. Kakaknya Yewon."

Yoongi langsung membungkukkan badannya. "Ah, annyeonghaseyo. Min Yoongi imnida."

Yejun menampilkan senyumnya. "Aku tahu, kok. Ayah dan Bunda sudah cerita padaku. Kita sebaya, tidak perlu terlalu formal.”

”Ah, ne.” Jawab Yoongi, canggung.

Sempat ada keheningan yang cukup lama, hingga akhirnya Yejun kembali bicara. ”Katanya kau dan Yewon kemarin mengunjungi rumah Ayah dan Bunda?”

Yoongi mengangguk. ”Waktu itu kau tidak ada, jadi aku tidak mengenalimu. Mianhae.”

”Gwenchana, aku yakin Yewon tidak pernah ingin bertemu denganku lagi. Ini semua salahku.” Gumam laki-laki itu.

”Dia memang bilang kalau dia memiliki konflik denganmu, sih. Aku kira itu bukan hal yang besar...” Balas Yoongi.

”Kau mau dengar ceritaku, tidak?”

”Kau mau dengar ceritaku, tidak?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback.

Yewon baru pulang dari kelas tambahannya. Dia ingin sekali menembus universitas ternama, dia ingin membanggakan ayah dan bundanya.

Walau kedua orang tuanya tidak pernah memaksanya, Yewon terus memforsir dirinya supaya mendapatkan nilai yang bagus.

”Kim Yewon, terlalu banyak belajar juga tidak baik buatmu. Kau bisa jatuh sakit,” nasihat Yejun.

”Aniya, aku tidak akan sakit. Kau kan selalu menjagaku, oppa!” balas Yewon.

Yejun mengusap kepala Yewon. ”Kan tidak selamanya aku bisa terus-terusan menjagamu, Kim Yewon.”

[DISCONTINUED] The Fact : She's (Not) A StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang