FOLLOW SEBELUM MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMMENTHappy reading ma Luv
Don't be siders***
Cinta tak harus selalu bersama. Cinta tak selamanya harus memiliki. Cinta tak harus punya status. Cinta, tentang mereka yang saling percaya, tentang mereka yang sama-sama berjuang hingga waktunya tiba.
Mungkin itulah yang ada dipikiran Oliv. Dia memang mencintai Rafael. Yah, dia mencintai lelaki itu dalam waktu singkat. Tapi bukan berarti mereka harus punya status. Dia bukannya masih ingin bermain-main, hanya saja dia masih ragu akan perasaan lelaki itu.
Dia sangat bahagia saat lelaki yang ada dihatinya menyatakan perasaan dengan cara yang romantis. Dia bahagia, dia terharu, dia.. aah rasanya tak ada kata yang bisa di ucapkannya lagi. Namun dia harus mengecewakan lelaki itu dengan penolakannya. Dan ini semua hanya masalah waktu.
Mengingat lelaki itu akan kembali ke negara asalnya sebentar lagi membuatnya semakin ragu menjalin hubungan. Dia ragu, apakah lekaki itu akan tetap setia padanya. Apakah lelaki itu akan bermain di belakangnya. Dia takut akan semua itu.
Terkadang kita harus menguji perasaan seseorang. Apakah orang itu serius dengan ucapannya atau tidak. Dan Oliv ingin membuktikan itu.
Flashback
"Maaf Rafa, aku gak bisa nerima kamu sekarang. Tapi nanti, saat kita sudah sama-sama siap. I love you, but not now. Kita masih harus menata perasaan masing-masing. Aku akan menunggumu disini, Jika kau serius dengan perasaanmu padaku. Aku pun akan begitu. Satu janjiku, aku tak akan menghianatimu. Aku harap kau pun begitu"
Flashback off
***
Bandara Soekarno Hatta, 10.30 WIB
Hari ini Rafael akan meninggalkan Indonesia, kembali ke tanah kelahirannya. Namun dia berjanji akan datang lagi untuk gadis yang dicintainya. Gadis yang kini menangis dipelukannya, Olivia.
Tak lama pemberitahuan keberangkatan pesawat yang akan di timpangi Rafa berbunyi. Dengan berat hati Oliv melepaskan pelukannya.
"Don't cry. Wait for me. Okay?" Ucap Rafa sendu dengan kedua tangannya mengusap lembut air mata gadis itu.
"Hm, I will be waiting for you. do not disappoint me, Rafa"
"Yes baby. I love you" Oliv tersenyum tipis.
Rafa melangkah menuju sepupu tersayangnya." I will miss you princess" ucap Rafa memeluk Alice.
"I will miss you too. Take care prince" ujar Alice melepas pelukannya.
"See you soon, Ayres, Rian. please take care of my girls"
"See you soon Bro. have a good flight" ujar Ayres. Sedang Rian hanya melambaikan tangannya sambil merangkul Oliv yang masih menangis.
Selanjutnya Rafa berjalan dengan menyeret koper ditangan kanannya, dan tangan kirinya memegang ponsel yang melekat ditelinganya. Mereka berempat terus memperhatikan cowok itu hingga hilang diantara kerumunan calon penumpang pesawat yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & AY (END)
Teen Fiction17++ Alice & Ayres Menikah karna keinginan terakhir dari Ayah Alice. Menikah di usia yang bahkan belum bisa memiliki KTP namun harus menjalani kehidupan rumah tangga. Mau tau ceritanya, Just read this story FOLLOW TERLEBIH DAHULU. JANGAN LUPA VOTE...