The Cursed Snow White(1)

72 17 0
                                    

Written by hayylaaa

"Wahai cermin ajaib, tunjukkanlah siapa gadis tercantik di dunia ini!"

"Snow white, Yang Mulia."

PRANG!

Aku menutup mataku sekejap, saat ibu tiriku melempar barang-barang yang ada di dalam sana hingga pecah.

Apa ibunda marah lagi?

"Dasar anak menyebalkan!" teriak ibu tiriku geram dari dalam ruangan tempat cermin ajaib itu berada.

Lalu terdengar bunyi benda pecah lagi, aku pun memilih untuk pergi sebelum perasaan kecewa kurasakan lebih dalam lagi.

Awalnya aku hendak bertanya pada ibu tiriku perihal pesta ulang tahunku yang sebentar lagi tiba. Tapi tak kusangka aku malah melihat adegan menyeramkan itu dari balik celah pintu, adegan yang sama sekali tidak ingin kulihat.

Orang-orang selalu mengatakan bahwa aku gadis tercantik di dunia ini, mereka memanggilku Snow White karena kulitku yang seputih dan sehalus salju.

Tapi mereka tidak tahu bahwa ada monster di dalam diriku. Monster yang akan muncul di saat matahari terbenam hingga terbit saat fajar tiba.

Diriku yang cantik akan berubah menjadi monster buruk rupa saat matahari tidak menghiasi langit ini. Dan hanya diriku yang mengetahui soal itu.

Semua itu bermula saat aku meminum ramuan yang ibuku kasih saat perjamuan minum teh, tepatnya 2 tahun yang lalu.

Saat itu aku tidak tahu bahwa teh yang ibu tiriku sediakan untukku mengandung ramuan dari Sanga penyihir yang jika aku meminumnya aku akan berubah menjadi gadis paling buruk rupa di dunia ini.

Tapi hingga menjelang matahari terbenam, tak ada tanda-tanda bahwa diriku berubah, justru banyak yang memuji diriku bahwa aku semakin cantik saja setiap detiknya.

Ibu tiriku yang mengetahui bahwa ramuan itu tidak bereaksi sangat marah. Yang kudengar dari pelayan di istana, penyihir itu dikutuk oleh penyihir legendaris yang sengaja ibu tiriku panggil, dan setelahnya ia diusir dari istana ini. Hingga ini keberadaannya pun tidak diketahui.

Aku yang mendengarnya sama sekali tidak menyangka bahwa ibu tiriku akan melakukan tindakan kejam tersebut, dan sejak saat itu aku tahu bahwa ibu tiriku sangat membenciku, terutama karena kecantikanku.

Aku tinggal bersama ibu tiriku di dalam istana ini, ibuku meninggal saat melahirkanku, lalu saat aku berumur 12 tahun ayah menikah dengan ibu tiriku. Dua tahun kemudian ayah meninggal dalam perang saat melawan para trolls. Sejak saat itu aku tinggal berdua di istana bersama ibu tiriku atau aku memanggilnya ibunda

Aku menghela napas sedih begitu mengingat kejadian itu, matahari pun sudah berada di ufuk barat, langit jingga membentang, menghiasi kota ini.

Hingga akhirnya langit berganti warna menjadi biru, begitu juga denganku yang berubah wujud menjadi sang monster.

Kulitku yang putih bersih berubah menjadi kulit yang dipenuhi corak simbol-simbol berwarna hitam di sekujur tubuhku, yang membuatku gatal.

Dan jika aku menggaruknya maka simbol itu akan berwarna merah dan merusak kulitku hingga menimbulkan bekas yang mengerikan dan tentunya sangat sakit.

Aku pernah menggaruknya begitu keras, dan esok pagi kulitku dipenuhi bercak-bercak merah dan jika disentuh maka itu akan sangat menyakitkan. Untungnya saat itu aku menggaruknya di bagian lengan atas, jadi orang-orang tidak mengetahuinya.

Aku menatap nanar diriku di depan cermin.

Apa ibunda akan senang saat melihat diriku yang ini?

Once Upon A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang