"Brengsek!" Umpat Abel begitu dia sampai di lokasi yang di kirimkan oleh teman nya itu.
Pemandangan di depan nya, membuat marahnya semakin bertambah. Berani-beraninya mereka mengeroyok teman-teman nya.
"Eh eh lo mau kemana?" Abiel menghentikan langkah nya.
"Mending lo minggir bang. Atau lo yang bakal kena" ucap Abel masih menatap tajam pada segerombolan orang di depan sana.
"Tapi lo bakal dapat masalah lagi dek. Lo mau Bunda sama Ayah marah lagi?" Abiel tetap kekeh di hadapan Abel.
"Ya terus gue harus diem aja gitu hah?! Gue harus nontonin mereka di keroyok gitu?! Ngotak dong!" Bentak Abel membuat Abiel terdiam.
Abiel sudah memaklumi sifat kembaran nya ini ketika sedang marah. Dan begini lah adiknya itu jika sedang marah.
"Oke. Dengan syarat gue harus ikut dan lo nggak boleh babak belur" ucap Abiel.
"Serah lo!" Abel kembali melangkah dengan langkah lebar nya.
"Untung Bunda sama Ayah nggak ada di rumah" gumam Abiel dan menyusul Abel.
"Woi!!" Teriak Abel setelah sampai di hadapan mereka.
Dapat dilihatnya teman-teman nya tergeletak di bawah dengan keadaan yang cukup mengenaskan, sedangkan para musuh nya hanya terdapat beberapa lebam di wajahnya.
"Hai cantik. Akhirnya lo muncul juga, gue udah nungguin lo dari tadi loh" ucap Beno.
Abel mengenalnya. Dia adalah Beno ketua geng musuhnya. Kenapa Abel tau? Jelas saja, mereka kan sudah bermusuhan semenjak SMP. Tapi tunggu. Bukan kah itu Paras? Ketua geng sekolah Jakarta raya yang dulu sempat tawuran dengan teman-teman nya. Oh baiklah, mau balas dendam ternyata.
"Cih. Ditungguin sama lo itu kayak di tungguin sama guguk tau nggak" ucap Abel menatap nya sinis.
"Maksud lo apa?!" Sepertinya Beno tersulut emosi.
"Anjing. Kan emang bener lo kayak anjing" jawab nya santai.
Sudah dibilang bukan? Abel adalah juaranya dalam memancing emosi orang lain.
"No, lo bawa anak-anak kebelakang. Kalau perlu lo bawa mereka kerumah sakit" ucap Abiel pada Seno yang ada di belakang nya.
Abiel kenal? Tentu saja, Abiel kan juga salah satu anggota dari geng Abel.
Cowok ber kacamata itu tampak bingung, bagaimana cara dia membawa semua teman-teman nya? Ayolah, dia bukanlah titisan doraemon yang punya pintu kemana-mana.
"Aduh lo lama deh, pegang hp gue. Disini ada nomor bodyguard gue. Lo bisa suruh mereka datang kesini bawa mobil, terus minta anter sama mereka kerumah sakit. Bilang gue yang nyuruh" Abiel menyerahkan ponsel nya dan langsung pergi ke samping Abel.
"Bacot lo makin nambah tau nggak! Hajar!"
Abel dengan tenang menahan semua serangan dari Beno dan anggotanya. Begitupun Abiel yang langsung saja menerima serangan saat dia baru sampai di samping Abel.
"Iel! Mau gue panggilin yang lain nggak buat bantu lo berdua?!" Teriak Seno setelah selesai mengevakuasi teman-teman nya.
"Nggak usah!" Ucap Abiel balas berteriak sambil terus membalas serangan musuh nya.
Anggota musuh yang memang cukup banyak membuat Abel dan Abiel sedikit memakan waktu untuk menumbangkan mereka semua. Sampai akhirnya semua anggotanya sudah tergeletak di tanah, sedangkan Beno dan Abel masih bertarung.
Abel hanya menangkis serangan Beno tanpa membalas serangan. Entah apa yang dipikirkan Abel saat ini, hingga sebuah pukulan mendarat di pipi Abel.
"Abel!!" Teriak Abiel melihat Abel terkena pukulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Bad Nerd Twins (Proses Penerbitan)
Teen Fiction( Sequel The Mafia Girl Is Mine) Bukan kah seorang Mafia tak akan pernah lepas dari berbagai masalah? Lalu apa yang akan terjadi jika masalah itu mengharuskan 2 anak kembar yang tidak tau apa-apa itu melakukan penyamaran? Sebuah penyamaran yang sama...