Chapter 26 - Satu Chapter Bersama Agil

553 49 10
                                    

Seminggu setelah ujian semester, sekarang waktunya libur semester. Waktu yang sangat ditunggu-tunggu banyak murid, terutama bagi murid yang tidak suka belajar seperti Agil.

"Ribet juga masuk sekolah unggul," ucap Agil sambil menatap urutan ranking kelas melalui handphone-nya. Sangat menyebalkan baginya berada di posisi kedua di kelas dengan perbedaan nilai hanya 0,5. Padahal sebelum masuk sekolah ini, dia selalu yang terbaik di kelasnya.

"Mana Si Babon yang di atas gue. Kalau Vanessa 'kan gapapa," ucap Agil lalu tertawa sendiri setelah menyebut nama Vanessa.

Dia berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil handphone-nya. Karena seharian ini dia membantu Vadi, dia belum menghubungi Vanessa kecuali untuk menanyakan sesuatu, itupun permintaan Vadi.

"Eh? Bang Vadi tadi pakai hp gue?" gumam Agil.

Setelah di cek, ternyata memang Vadi memakai handphone-nya untuk menghubungi Vanessa tadi siang. Setelah tidak sengaja membaca sedikit dari chats Vadi dan Vanessa, dia memutuskan untuk mengambil topik dari chats tersebut.

Vanessa

Nanti aja komennya bang, ini aku udah mau ke halte

Oke deh
Kane deh kayanya dipanggil abang
Sent

Begitu selesai mengirimkan pesan tersebut, Agil berniat menaruh handphone-nya dan mengerjakan hal lain—karena tidak mungkin Vanessa fast response. Namun dia tidak sengaja melihat file video yang dikirimkan Vanessa.

Menurut Agil, tidak sopan membaca pesan orang lain meskipun itu menggunakan handphone miliknya. Namun dia terlalu penasaran untuk melakukan prinsipnya kali ini.

"Tambah keren aja Vanessa," gumam Agil ketika menonton video itu.

Agil tiba-tiba tersenyum melihat Vanessa yang berusaha terlihat imut dalam video itu.

"Biasanya dipuji imut aja ga mau, sekarang?" ucapnya sambil tertawa kecil.

Agil menonton video itu sekitar tiga kali, kemudian berhenti untuk mengerjakan sesuatu.

Beberapa pesan masuk diabaikan Agil. Kemudian beberapa belas menit kemudian ada sebuah pesan masuk dengan nada notifikasi yang unik, karena Agil memang memasang nada notifikasi khusus untuk Vanessa.

Ngok!

Masalahnya kenapa harus suara babi?

Vanessa

Kane deh kayanya dipanggil abang

Dih

Setelah membalas pesan dengan lama, balasannya pun singkat dan menyebalkan.

Agil mah sabar.

Coba deh, panggil gue abang

Buat?

Heh
Emang seharusnya lo itu manggil gue abang
Kurang akhlak sih

Ga ngaca

Ayo panggil gue abang
Biar gue semangat kerja

Kerja apa emang?
Bang

Adalah pokonya kerja
Kurang seru kalo diketik
Voice note coba

Dih banyak mau

IDOL [On Going]Where stories live. Discover now