04

146 23 0
                                    

Girl you look delicious oh I mean gorgeous, oh now you're getting fearless~

Aeryn meraba-raba tempat tidurnya, berusaha menemukan ponselnya dengan kondisi baru setengah bangun.

"Halo?" Aeryn mengangkat panggilan masuk yang baru saja ia terima masih dengan mata terpejam.

"Halo. Ryn, nanti gue, Lian, sama Jeve ke kos lo ya, kita kerjain tugas Hygiene and Sanitation hari ini aja," ucap seseorang dari seberang telefon.

"Ini siapa?" balas Aeryn. Tentu saja ia bertanya demikian karena ia bahkan tidak mengecek nama kontak yang menelefonnya.

"Anjir, bangun Ryn banguuunnn! Udah jam sepuluh ya ini!"

"Oh Ella, iye iye ini gue bangun," Aeryn yang tadinya masih setengah sadar langsung sadar sepenuhnya karena teriakan Ella dari seberang telefon. Tanpa diberitahu pun, Aeryn sudah tau bahwa yang menelefon adalah Ella. Dari teriakannya tentunya.

"MashaAllah, anak perawan jam segini baru bangun. Mandi cepet! Abis dhuhur gue sama yang lain otw,"

"Iyeeeee, ngomel mulu,"

"Ya elo bikin gue ngomel! Dah ya gue tutup,"

"Hmm, Assalamua- ah elah belom selesai salam dah maen tutup aja," gerutu Aeryn ketika Ella memutuskan sambungan telefon sebelum Aeryn tuntas berbicara.

Aeryn melihat jam di ponselnya dan benar saja, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih dua puluh menit. Aeryn kemudian membuka akun spotifynya, menyambungkan ponselnya dengan bluetooth speaker yang dimilikinya, dan memutar lagu sebelum akhirnya ia beranjak untuk mandi.

Tok tok tok!

Tepat ketika Aeryn keluar dari kamar mandi, terdengar suara ketukan pintu yang Aeryn yakini pasti itu teman-temannya. Dengan handuk yang masih membalut kepalanya, Aeryn segera membukakan pintu kamar kosnya untuk teman-temannya sebelum terdengar suara ketukan lagi.

"Baru selesai mandi ye anak perawan," ucap Jeve begitu melihat Aeryn muncul dengan handuk di kepalanya.

"Dateng tuh salam ya Jev," protes Aeryn sambil berjalan ke arah cermin.

"Assalamualaikum," salam Jeve pada akhirnya.

"Gue tutup pintunya ya Ryn? Li, ACnya nyalain dong," kata Ella serasa di rumah sendiri.

"Kosnya Aeryn tuh rumah kedua lo apa gimana sih, La?" kata Lian sambil menyalakan AC.

"Iya dong, ya kan Ryn?" sahut Ella.

"Suka-suka lo dah enaknya gimana," jawab Aeryn yang masih sibuk di depan cermin.

Seperti yang dikatakan Ella pagi tadi di telefon, saat ini mereka berkumpul untuk mengerjakan tugas yang belum selesai. Tugas masing-masing anak sudah dibagi oleh Lian, sehingga mereka bisa lebih cepat menyelesaikannya.

Aeryn sudah terduduk di kasurnya, di samping Ella. Sedangkan Lian dan Jeve duduk di karpet. Handuk yang tadi bertengger di kepala Aeryn juga sudah tergantung rapih di tempatnya. Mereka sudah siap untuk mulai bertarung dengan tugas. Laptop juga sudah menyala dan sudah berada di pangkuan masing-masing.

"Ryn, ini cemilan yang di toples masih bisa dimakan nggak?" tanya Jeve memecah fokus Aeryn, Lian, dan Ella.

"Ya masih lah, kalo kagak ngapain masih gue simpen disitu?" Aeryn memutar bola matanya. Jeve hanya terkekeh dan mengambil salah satu toples yang berjejer rapih di meja milik Aeryn.

"Enak kan Jev di kos Aeryn? Banyak makanan, ada ACnya, kamar mandi dalem, air deres gapernah mati, ada Wi-Fi. Makanya gue suka numpang disini," ucap Ella sambil mencomot snack dari toples yang dibuka Jeve.

REDAMANCY • Seo JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang