02 - Revarel 4 Love

19.7K 1.8K 58
                                    

Sejak kejadian foto Revan dan Varel pagi itu, semua siswa mulai menjodoh-jodohkan mereka. Fanbase mereka kini sudah memiliki followers paling banyak seantero sekolah. Isi dari fanbase itu juga banyak tentang hal-hal yang berhubungan dengan Revan dan Varel. Ada yang membuat cerita fiksi tentang mereka, ada juga yang mengedit foto mereka berdua seolah-olah sedang bersama. Pokoknya banyak yang menjadi shipper mereka di SMA Bangsa.

Pagi ini Varel masih menjadi Varel yang pada umumnya. Setelah turun dari mobil, ia langsung jalan menuju kelasnya. Banyak yang sudah mulai memotoinya. Risih? Sebenarnya iya. Tapi, apa boleh buat. Varel ke sekolah ingin menuntut ilmu, bukan hal lain.

Tiba-tiba, seseorang mencolek bahunya. Membuat Varel mendadak menoleh kebelakang dan mendapati Yulia. Gadis itu tersenyum padanya. Banyak gadis-gadis yang ingin seperti Yulia. Dekat dan kompak dengan Varel. Padahal gampang jika ingin dekat dengan Varel. Mereka saja yang terlalu over.

"Makin ganteng aja," puji Yulia.

Varel gak menjawabnya. Ia hanya tersenyum lalu lanjut jalan.

"Rel!" panggil Yulia.

"Hm."

"Lo kenapa sih hemat banget ngomong?"

"Maksudnya?"

"Yaa... Lo ngomong seperlunya aja gitu. Kok lo bisa tahan sih?"

"Apasih Yul, gajelas."

Yulia tak kehabisan kata. Dia hanya bisa mengembuskan nafasnya.

"Ada ya manusia kayak dia ini? Heran!" gumam Yulia.

Varel mendengarnya, tapi dia mengabaikannya. Menurutnya, dia sama seperti manusia lainnya. Kalau ngomong ya ngomong. Kalau diam ya diam. Kalau di sapa ya nyaut. Gak ada bedanya.

Tiba-tiba, seseorang gadis menghambat jalan Varel dan Yulia. Bisa dilihat dari gaya pakaiannya, dia adalah anak kelas X.

"Kak," sapa anak itu.

Varel melihat nametag yang ada di bajunya. Tertulis Bunga Putri Sari disana.

"Ya?" tanya Varel.

"Ini untuk kakak," Bunga memberijan sebuah cokelat pada Varel.

Varel melihatnya. Ia menatap Yulia lalu melihat cokelat itu lagi. Ia mengambil dengan perlahan sambil tersenyum kikuk.

Setelah cokelat itu diterima oleg Varel, Bunga langsung tersenyum girang. Ia langsung histeris dan melompat-lompat di depan Varel. Varel melihat itu dan terheran-heran.

"Maaf kak, permisi aku ke kelas dulu."

"I... Iya," jawab terbata.

Varel melihat kepergian Bunga sampai akhirnya gadis itu sudah menghilang. Ditangannya masih ada cokelat milik bunga. Ia menatap Yulia. Kemudian menatao cokelat itu lagi.

"Lo mau?" tanya Varel.

"Maulah gila!"

"Nih!" Varel memberikannya ke Yulia.

"Makasih Varel sayang, love you muaaaachhh!!" Yulia memberikan flying kiss ke Varel.

Tanpa menggubrisnya, Varel lanjut jalan menuju kelasnya. Kelakuan anak SMA Bangsa membuat Varel menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

Jam pelajaran dimulai. Varel dengan santai memerhatikan Bu Nisah menjelaskan tentang Undang-Undang Dasar 1945. Pada sata itu juga pelajaran terhenti karena kedatangan seorang kepala sekolah ke dalam kelas mereka.

Love Addictive [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang