t i g a

3.7K 395 7
                                    


Let's Get It

Author POV

"Silahkan diminum." Luhan menaruh dua cangkir teh hangat untuk tamu mereka.

"Terima kasih Nyonya Na. Jadi begini, kedatangan kami kemari ingin memberi kabar perihal perjanjian antara Raja Donghae dengan tuan Na Siwon dimasa lalu." Sehun dan Luhan tampak berpikir, perjanjian apa yang dibuat sang ayah dengan Raja Donghae. "Ini adalah cincin, koin dan surat perjanjian perjodohan yang mereka buat." Ujar perwakilan Kerajaan seolah tahu apa yang Sehun dan Luhan pikirkan. Dengan segera Sehun membaca surat perjanjian itu. Raja Donghae dan ayahnya berjanji untuk menikahkan cucu mereka dikemudian hari.

"Ayah pernah mengatakannya padaku, dan aku pikir ayah hanya bercanda." Bisik Sehun pada Luhan.

"Kalian masih menyimpan pasangan cincin dan koin ini kan? Ratu ingin bertemu untuk membicarakan tentang pernikahan ini."

"Tentu saja masih. Kami menyimpannya dengan baik." Sehun tertawa tidak yakin.

"Dimana memangnya?" Bisik Luhan dan suaminya hanya bergumam tidak tahu.

-

-

-

-

-


London, Inggris

"Jeno-a.." Suara lembut mengalun dari yeoja paruh baya yang masih terlihat cantik diusianya yang tidak lagi muda. Yeoja itu menemukan anaknya yang tertidur diatas kursi dengan buku yang ada dalam genggamannya.

"Anak ini kebiasaan sekali." Gumamnya saat melihat sang anak tertidur pulas. "Jeno-a, bangun Nak." Tidak ada pergerakan dari sang anak. Yeoja itu menghela napasnya sebelum ia kembali membangunkan sang anak. Sepertinya ia harus mengatakan berita penting sekarang.
"Jeno-a, Mark akan menikah."

"Apa? Menikah?." Benar seperti dugaannya, sang anak akan terbangun mendengar nama sepupu kesayangannya.

"Iya, Ibu dengar seperti itu." Namja bernama Jeno itu terdiam. Mengapa kabar pernikahan Mark terkesan terburu-buru, pikirnya.

"Kita akan ke Korea?" Jeno menatap ibunya.

"Ya tentu saja. Kita sudah 14 tahun tidak ke Korea, dan sekarang sudah waktunya kita kembali kesana. Kau akan kembali lebih dulu, sementara ibu akan mengurus sesuatu dulu." Ada sesuatu yang tidak bisa Jeno gambarkan dari sorot mata ibunya. Seperti kemarahan dan ambisi, entahlah.

-

-

-

-

-

Jaemin POV

Kepalaku sungguh sakit, pukulan Mr. Shin benar-benar bukan main. Memang apa salahnya memakai celana olah raga di Sekolah? Apa dia tidak tahu begitu nyaman celana olah raga itu? Kau bisa bergerak sebebas mungkin. Dasar kepala botak. Oops.. aku jadi mengumpat.

I'm Not a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang