Bagian 20

1K 149 27
                                    

Itachi tampak terburu-buru. Langkahnya yang lebar dan tergesa membuat ia beberapa kali menabrak pengunjung bar yang tak sengaja berpapasan dengannya. Ia bahkan tak sempat untuk meminta maaf, karena urusannya saat ini jauh lebih penting dari pada apapun. Ia tak menyangka jika Sasuke akan kembali melakukan kebodohan. Kapan adiknya itu bisa menjadi pintar selain membual di depan kamera.

Itachi fikir Sasuke tidak akan menerima mentah-mentah sarannya yang hampir sembilan puluh persen berisi gurauan itu. Ingin ia tertawa sekaligus membanting ponselnya secara bersamaan, tapi ia urungkan karena ia harus menunjukkan video itu pada sosok yang berada di balik pintu yang tengah melakukan obrolan yang bisa Itachi tebak menegangkan.

Setelah membuang nafasnya dengan kasar, lelaki itu menatap pintu yang kini tertutup itu sekali lagi sebelum akhirnya membukanya secara paksa. Sebenarnya ia bisa saja membuka pintu itu dengan kunci yang ada di saku celananya, tapi itu sama sekali tidak keren.

"Maaf mengganggu obrolan menyenangkan kalian." Nafas Itachi tampak terengah, sedikit meringis merasakan bahunya yang nyeri akibat menghantam pintu,"Tapi ada hal penting yang harus aku beritahukan pada Sasori. " lelaki dengan rambut panjang itu berjalan ke arah Sasori, dan membisikkan kata-kata tepat di samping telinga bersurai terang itu."Sasuke dia melamar Sakura secara live, " Ia menunjukkan video yang tengah berlangsung ke arah Sasori.

Lelaki berambut merah itu melotot tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya, " "APA!!!! Dasar Uchiha sialan!!! Aku benar-benar akan membunuhnya setelah ini."

Dengan segera Sasori bangkit dari tempat duduknya dan menggebrak meja yang di hadapannya, tak mempedulikan ekspresi kaget dari Hinata dan juga ekspresi ngeri yang diperlihatkan oleh Itachi. Ia buru-buru keluar dari ruangan itu bersiap mencincang Uchiha Sasuke yang kini berada di apartemen miliknya.

Berani sekali dia berbuat seperti itu tanpa memberitahu dia sebelumnya.

Itachi yang melihat temannya tengah marah besar, segera mengikuti langkah lebar dari Sasori. Sekali pagi mengabaikan Hinata yang tampak kesal dengan apa yang baru terjadi.

Ia harus menyusul bayi merah itu secepatnya jika adik bodohnya benar-benar ingin selamat.

Setelah Keduanya pergi, Hinata segera mengecek ponselnya dengan raut kesal. Satu detik kemudian ponsel itu melayang bebas di udara dan menghantam tembok dengan cukup keras hingga ponsel tak bersalah tersebut tercecer menjadi beberapa bagian.

"Haruno sialan!!!"

Hinata tampak frustasi dengan apa yang baru saja di lihatnya.

Apa ia kalah?

***

Uchiha Mikoto tampak bersiul cukup keras ketika jelaga hitamnya menatap puas ke arah ponsel keluaran terbaru yang baru beberapa hari lalu dibelikan oleh suaminya sebagai hadiah ulang tahun. Onyx wanita itu berbinar, mengagumi putra bungsunya yang tampak jantan ketika mengeluarkan cincin berwarna silver dari dalam saku yang dikenakannya.

Wanita yang kini tengah rebahan di atas sofa itu tampak menendang-nendangkan kakinya ke udara karena merasa gemas dengan tingkah dua sejoli tersebut. Ia bahkan tak mempedulikan daster bercorak wahnya yang tersingkap hingga pangkal paha. Toh di rumahnya tidak ada siapa-siapa ini, hanya ada dirinya dan juga sang suami tercinta. Paling-paling akan ada adegan live action yang terjadi jika sang suami melihat kelakuan tak berakhlaknya itu. Hajar di tempat.

Ia sekarang faham, terrnyata itu saran yang di berikan Itachi untuk putra bungsunya. Mikoto merasa jika Itachi benar-benar seorang kakak yang penyayang karena ia selalu memberikan saran terbaik untuk adiknya itu.

Tak tahu kah kau jika sekarang putra sulungmu itu tengah mempertaruhkan nyawa demi putra bungsumu dari amukan maha dahsyat seorang Haruno Sasori yang imut?

MUSIC ADDICT (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang