Cerita 3 : Pertemuan Tidak Terduga

878 84 8
                                    

Mantan itu manis dalam ingatan, namun pahit dalam kenangan..
Ketika dirimu kembali muncul di hadapanku, saat itulah aku sadar bahwa aku tidak pernah bisa melupakanmu..

~ Alexa ~

🌹🌹🌹

Alexa POV

Usai bertemu dengan James di kantor, aku bergegas ke tempat parkir mengambil mobilku. Hari ini aku lega usai menjalani sidang terakhir kasus dari klienku. Besok aku akan pulang ke Indonesia. Aku sudah tidak sabar ingin bertemu putri tunggalku, Ayaka. Dan tentu saja, nanti aku juga bertemu dengan Tina. Tina adalah kekasih Aya dan juga putri mantan kekasihku, Vania. Bayi mungil yang dulu pernah ku gendong, sekarang sudah tumbuh dewasa. Kira-kira wajah Tina saat ini seperti apa ya..? Apa persis seperti dalam foto atau berbeda..? Atau wajahnya lebih mirip dengan Vania..?

Aku senyum-senyum sendiri membayangkan wajah Tina mirip dengan Vania. Meskipun aku dan Vania telah lama berpisah, tapi aku belum bisa melupakannya. Aku masih ingat semua tentangnya. Bagaimana Vania tertawa, tersenyum dan bersikap manja saat ia menginginkan sesuatu dariku. Aku juga ingat kebiasaan Nia yang tidak menyukai kuning telur, sayur kol, benci nonton film horor tapi tergila-gila dengan film India. Ah, Vania..aku sangat merindukannya.

Sejak menikah dengan Kenji, aku memilih mengganti nomor ponselku. Aku menghapus semua kontak sahabat SMAku, Arum, Flo, Ojan dan semua kontak teman alumni Fakultas Hukum UI. Aku memilih mengasingkan diri dari mereka. Setelah kematian papa dan putus dari Vania, aku merasa tidak lagi punya semangat untuk melanjutkan hidup.

Namun Tuhan begitu sayang padaku. Tuhan memberikan Aya untuk menutupi segala kesedihanku. Perlahan aku bangkit dan mulai menata hidupku dari awal. Aku memilih tinggal di Jepang bersama Kenji dan mulai melupakan semua kejadian yang menyakitkan hidupku.

Tapi saat Aya berumur 4 tahun, aku tidak sengaja bertemu dengan Ojan di salah satu pusat perbelanjaan di Shibuya. Rupanya ia baru saja buka butik di sana. Ojan merasa senang bertemu lagi denganku. Ia marah karena aku mengganti nomor ponselku dan menghapus kontak Flo, Arum, dan Vania. Meski begitu, kami sempat mengobrol sebentar dan melepas rindu. Dari obrolan itu, Ojan bilang kalau Vania sekarang sedang menjalin hubungan dengan Arum. Aku sudah menduga, kalau suatu saat hal itu pasti terjadi. Meski belum bisa melupakan Vania, namun aku senang karena Vania sudah menemukan sosok pengganti diriku.

Aku melihat arloji di tangan kiriku. Ternyata sekarang sudah jam 3 sore. Kira-kira Aya sekarang lagi ngapain, yah..? Hm..coba ku telfon. Panggilannya terhubung, tapi tidak di angkat. Mungkin saat ini Aya sedang tidur siang. Lebih baik aku pulang ke apartement untuk berkemas. Aku masuk ke dalam mobil dan melempar tasku di bangku belakang. Setelah menyalakan mesin, aku membawa mobil dengan kecepatan sedang menuju apartementku.

🌹🌹🌹

Sore harinya selesai berkemas, aku duduk santai di balkon sambil menikmati secangkir cappucino. Sedangkan Flo masih tidur di kamar tamu. Aku mencoba menghubungi Aya sekali lagi. Telfonku baru di angkat, pada panggilan ketiga.

"Halo..?"

"Aya..! Kamu kemana saja..? Dari tadi siang mama telfon. Kok baru di jawab sekarang..!! Jangan bikin mama cemas..!!"

"Maaf, tante. Ini Tina. Aya lagi tidur. Apa tante ada pesan buat Aya..?"

"Tina..?"

"Iya, tante. Ini Tina."

Benarkah ini Tina..? Suaranya di telfon bahkan terdengar lembut persis suara Vania. Tanpa sadar, aku menitikkan air mata. Jauh di lubuk hatiku, ternyata aku sangat merindukan Vania.

"Halo, tante..? Halo..? Halo..?"

"Ja..jadi A-Aya masih tidur..?"

"Iya, tante. Apa tante ada pesan..? Kalau ada, nanti aku sampe-in sama Aya.."

Rahasia Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang