Lee Juyeon
Seo, sibuk ga?
Kenapa?
Ikut gue, yuk.
Ogah.
G
ue tunggu di Lobby,
15 menit lagi.Dan sekarang Juyeon udah nahan tawa nya ngeliat Eunseo yang menghampirinya di lobby dengan wajah di tekuk. Juyeon tau banget pasti Eunseo udah mau tidur siang karna ini hari minggu. Cewek itu nyamperin dia cuma pake hoodie yang kebesaran sampe badannya kayak tenggelem di dalem hoodie itu dan celana legging hitamnya.
"Kemana sih, ah" tanya dia dan menatap Juyeon dengan kesal. Cowok ini bener bener mengganggu waktu luang nya yang sangat berharga ini. Dia udah siap siap mau pacaran sama bantal pas Juyeon nge line dia dan berhasil membuat cewek itu ada disini sekarang"Yuk, jalan" katanya dan menarik lengan hoodie Eunseo yang menutupi seluruh tangannya.Udah malas berdebat, Eunseo ngikutin aja kemana cowok itu narik dia.
---
Eunseo menutup matanya dan menarik nafasnya dalam. Jarang banget Eunseo ada di tempat kayak gini, di depannya ada danau yang besar dan jernih dan dia di kelilingin ilalang ilalang yang nggak begitu tinggi.
"Suka?" Eunseo menoleh dan mengangguk dengan antusias, lalu mendudukan dirinya di atas rerumputan di pinggir danau. Juyeon menghampirinya dan duduk di sebelah Eunseo.
"Lo tau dari mana tempat kaya gini?" tanya Eunseo tanpa menoleh.
"Tau aja"
"Kenapa lo ajak gue kesini?"
"Mau aja.Iseng"
Lalu mereka berdua diam, nggak ada yang memulai pembicaraan dan sama sama nikmatin tempat yang damai banget ini.
Sebenernya, Juyeon sengaja ngajak Eunseo kesini. Dulu kalo Eunseo lagi sedih atau butuh refreshing, Juyeon selalu bawa Eunseo kesini buat nenangin pikirannya. Setelah Eunseo pergi waktu itu, akhirnya Juyeon sering kesini sendirian kalo dia lagi kepikiran sama Eunseo atau lagi ada masalah.
Juyeon menjatuhkan badannya diatar rerumputan dengan berbantalkan tangannya sendiri dan menatap langit disore hari berwarna biru sebiru hatiku.gak.
"Gue sering kesini kalo gue lagi sedih, lagi stress, atau lagi kangen orang" Eunseo menoleh kebelakang menatap Juyeon yang masih ngeliat lurus ke atas.
"Kalo suasana hati lo lagi nggak enak, lo boleh kesini. Tapi harus sama gue, gaboleh sama yang lain." Eunseo masih diem aja nggak nanggepin omongan Juyeon, walaupun dia nyimak.
"Seo"
"Hm?"
Eunseo terlonjak kaget saat Juyeon menarik tangannya untuk tiduran di sebelahnya.
"Gue kangen sama lo" ujarnya lagi setelah merubah posisi nya menjadi menghadap Eunseo dengan tangan kiri menumpu kepalanya.
Eunseo membulatkan matanya mendengar omongan Juyeon dan membuang wajahnya yang dia yakin udah merah banget.
"Apasih, ngarang lo ya" Kata Eunseo, Juyeon cuma tertawa kecil dan kembali ke posisi sebelumnya, menatap langit di sore hari berwarna biru,oke stop.
Mereka terdiam cukup lama, hening. Damai. Eunseo suka banget ada disini, anginnya juga sejuk, nggak panas tapi juga nggak terlalu dingin. Mungkin bener yang tadi Juyeon bilang, dia bakal minta kesini lagi kapan kapan kalo suasana hatinya lagi nggak bagus.
Penasaran dengan Juyeon yang tumben tumbennya betah diem dieman, akhirnya Eunseo noleh kesamping dan ngeliat Juyeon yang udah nutup matanya. Eunseo jadi betab ngeliatin wajah tidur cowok disampingnya ini. Damai banget kayanya ngeliatin dia kaya gini. Eunseo menatap lamat lamat wajah Juyeon, matanya yang kecil tapi bulu matanya lentik, hidungnya panjang, dan bener bener lancip, ujung bibirnya yang melengkung ke atas bahkan kalo cowok itu lagi diem. Eunseo suka liatnya, lucu.
Terus Eunseo ngeliatin rahangnga yang tajem banget. Eunseo jadi tenggelam sama fikirannya sendiri, tentang omongan sakura, perlakuan Juyeon ke dia, cincin hitam. Semua yang terjadi setelah dia pindah kesini pokoknya."Udah puas liatinnya?" tanya Juyeon seraya menolehkan wajahnya ke arah Eunseo sehingga sekarang jarak wajah mereka sangat dekat bahkan hidung Juyeon yang super mancung itu hampir menyentuh hidung Eunseo.
Eunseo yang salah tingkah langsung bangkit dari tidurnya dan berdiri
"Ayo balik, sebelum waktu tidur gue abis."
"Nanti aja, gue masih mau disini" ujar Juyeon dan menarik lagi tangan Eunseo untuk duduk.
" Ju, di tempat gini...minum yang seger enak kali,ya?"
--
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent.
Teen FictionLee juyeon. Nggak pernah dia berfikir akan bertemu lagi dengan seseorang yang pernah didamba nya hari itu, dengan keadaan yang sama sekali tak sama, di waktu yang tak sama, di tempat yang tak sama, dengan rasa yang tak sama- atau dia hanya belum men...