duduk dengan gembira dan sendiri
angin di pergantian cuaca begitu dingin dan berisik
di bawah langit yang gelapnya akan hilang
menanti mentari
menahan sadar untuk cahaya dan pagitelah lama kirundui
hangat sentuhannya ingin kurasakan lagi dan lagi
karna waktu yang lalu kemalasan memakan nurani
aku hanya bisa tidur lalu sembunyi
pergi dari kenyataan siang dan uang serta harapan dan janjidahan dan daun tak henti-henti berdansa ria
memuja sang dewa agar segera tiba dan menyala
aku juga sama
sebelum langit berganti warna
sebelum hidup menutup mata
tidak boleh kusia-siakan cahaya dan kasihnya____________________________________
Padalarang, Bandung Barat.
(30-04-2020: 05:45)

KAMU SEDANG MEMBACA
Tangan
PuisiDapatkah tangan kita saling memegang meski jarak kita kian merenggang? ____________________________________________ ©2020-2023, Bubun G. Wilde