01 | Kue dan Februari

69 7 4
                                    

21 Februari 2021

Sebetulnya ketika kamu menulis puisi berjudul "Kue dan Februari", kita sudah lama tidak berjumpa. Namun tampaknya kamu masih ingat tanggal ulang tahunku.

Terima kasih. Ucapanmu berhasil membuatku tersenyum. Ternyata sebegitunya aku di dalam pandanganmu. Bermata seteduh awan? Berhati seluas dermawan? Aku harus membacanya beberapa kali supaya mengerti maksudmu. Wajar, aku tidak suka bahasa. Matematika adalah favoritku.

Kamu menulis ini ketika aku sedang menginjakkan kaki di umur sembilan belas. Sekolah penerbangan masih sama serunya, temanku juga banyak. Aku bercerita kalau-kalau kamu penasaran.

Seperti dalam puisimu juga, seisi dunia berhasil membuatku bahagia, Malaka. Tepat di umur sembilan belas, semua yang ada pada kalimatmu terkabul. Lalu kabarmu waktu itu bagaimana?

Sayang sekali tahun ini dan seterusnya tak akan aku dapati lagi doamu yang menyertaiku. Tapi semoga Tuhan selalu memberimu hal-hal baik. Amin.


Tertanda,
Baskara Najandra.



p.s Aku sedang berulang tahun ke dua puluh satu.

Monolog: BaskaraWhere stories live. Discover now