San Juu Roku

61.4K 4.3K 152
                                    

VOTE.

"Ada apaan ini?!"

"Eh, kasian banget Bu Yola!"

"Ssst... jangan keras-keras."

"Itu Bu Yola sampe digituin astaga!"

"Diem-diem! Ntar Pak Agam denger."

Itulah rentetan bisik-bisik yang mengalir deras di sekitarnya. Bu Yola hanya menunduk malu, Agam yang menjulang tinggi didepanya kini tampak seperti ingin menelanya hidup-hidup.

"Anda mengatakan kalau kita punya hubungan spesial? Benarkah begitu?" Agam menyeringai kecil, kakinya melangkah maju mendekati perempuan berbaju ketat yang tengah berlutut itu. Bahkan kini dirinya menggunakan kosakata yang sangat formal.

Bu Yola gemetaran di tempat. "B-bukan ... beg..itu--"

"LALU APA?!" Semua orang disekitarnya langsung memundur selangkah saat mendengar nada yang naik beberapa oktaf itu. "Anda dengan lancangnya mendeklarasikan hubungan kita di medsos anda. Memang kita punya hubungan spesial seperti apa??!!" Agam mencekeram dagu Bu Yola membuat wanita itu mau tidak mau mendongak ke arahnya.

Air mata Bu Yola sudah meleleh deras di pipinya membuat riasan wajahnya yang selalu tebal itu jadi hancur tak karuan.

"Hiks ... P-pak ma-af ... eugh..hiks..." Suara tangisnya begitu pilu, sangat menyayat membuat karyawan lain yang mengerubungi mereka nampak sangat kaget. Tak mereka sangka jika Agam bisa berbuat sekejam ini.

He is a monster!

"Saya tidak perduli!" Agam menjungkirkan tanganya sampai Bu Yola terjerembab di ubin lantai. Tanpa perasaan dirinya malah tersenyum simpul di tempatnya. "Anda sudah berani-beraninya mengusik hidup saya, dan saya tidak akan tinggal diam." Senyum di bibir Agam semakin lebar, membuat semua orang yang melihatnya pun jadi bergidik ngeri.

"P-pak ma-af kan sa..saya hiks.." Bu Yola merangkak, mencoba menyentuh kaki Agam tapi pemuda yang sudah berubah jadi setengah iblis itu nampak tak tergugu sedikitpun. Dengan keras dia menendang Bu Yola seolah wanita itu adalah benda menjijikkan.

Semua orang memekik kaget.

Bukan hanya malu, tapi tubuh Bu Yola juga sangat kesakitan.

"Jangan berani sentuh saya!" Agam menunjuk wajah Bu Yola dengan jari telunjuknya. "Saya gak sudi disentuh wanita murahan macam anda!"

"PAK!"

"BERANI KAMU BENTAK SAYA?!!!" Bu Yola langsung mengesot mundur dengan tubuh yang sudah tremor parah. Agam mengertakkan giginya sampai bergemelatuk keras. "Anda pilih saya pecat atau mengundurkan diri?" Kali ini Bu Yola melebarkan matanya, bekerja di Saka's Group merupakan impian siapapun. Gaji yang selangit ditambah akreditasi yang sudah Go International membuat perusahaan itu menjadi tujuan utama semua calon pekerja.

Bu Yola menggeleng keras, "t-tolong jangan ... pe-pecat saya Pak!" Mohonya dengan wajah memelas.

Agam terdiam sejenak, kepalanya dia tundukkan sedikit untuk melihat lebih jelas keadaan wanita yang sedang berlutut di depanya itu.

Jahat? Siapa yang perduli!

"Anda pikir .... saya perduli? Tidak sama sekali!" Agam lalu mulai berjongkok di depan Bu Yola dengan mata menajam. "Dan kalau anda pikir cuma itu yang akan saya lakukan pada anda, itu salah besar!"

"Mak-sud Bapak??"

"Kakak anda yang seorang pilot, akan kehilangan pekerjaanya besok. Ayah anda sudah mengalami kebangkrutan di perusahaanya. Dan anda--" Agam sedikit bermain-main dengan rambut blonde Bu Yola itu. Menggulungnya lalu menjambaknya sampai Bu Yola memekik kesakitan. "Anda tidak akan diterima di perusahaan manapun. Tapi tenang .... berhubung saya baik maka saya masih membiarkan anda bekerja, mungkin anda akan diterima sebagai pelayan."

Mr TriplekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang