♥04

14.1K 1.7K 218
                                    

Semangatin jaemin dong. Aku ikutan sedih gara2 haters anjing gila itu.
Tetap dukung Jaemin yah.. Selalu kasi komentar yang positif ke dia, dan member dreamies lainnya juga 💚

 Selalu kasi komentar yang positif ke dia, dan member dreamies lainnya juga 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|
¦


"Fel?"

Gue sedari tadi mengerjakan- lebih tepatnya, mencatat nama - nama yang akan ikut sosialisasi bulan depan seperti kata Kak Jeno kemarin.

Gue hanya perlu menyalin kan, jadi terkadang pikiran gue ga fokus. Karena Kak Jaemin. Semalam, Kak Jaemin menginap. Kita tidur berdua, di kamar gue. Engga, kita ga melakukan apapun. Ya, tetap saja apa yang semalam terjadi itu cukup membuat kedua pipi gue panas.

"Felicia?"

"eh!- aduh!"

"awas!"

Byur..

Gue terkejut. Kak Jeno membuat gue kaget, dan bikin minuman coklat dingin diatas meja menjadi tumpah karena ga sengaja kesenggol sama siku gue, kemeja gue yang berwarna kuning ini menjadi basah. Parahnya, kena dibagian dada gue.

"a-aku buat kamu kaget? Sori, Fel. Ini biar aku yang bersihin."

"eng- gapapa Kak biar aku aja. Aku aja yang ga denger, maaf."

Gue mengikat rambut panjang gue karena merasa gerah. Gue juga mengibaskan kemeja gue. Parah sih, ini udah kelewatan banget pikiran buyar gue.

Kak Jeno sibuk menyingkirkan beberapa kertas dan juga catatan gue biar ga kena coklat dingin itu. Btw, ini diruangan BEM, cuma kita berdua disini.

"kamu mikirin apa sih? Aku udah hampir tiga menit mungkin berdiri disamping kamu."

Gue yang awalnya diam dan sedikit gugup itu, berakhir membantu Kak Jeno yang masih membersihkan noda noda diatas meja.

Gue terkekeh kecil. "ga kok Kak."

Selesai, gue kembali duduk. "emang, kenapa Kak manggil aku?"

"cuma mau tanya, kemarin setelah aku pergi dari rumah kamu itu apa Jaemin marah atau gimana?"

Gue menelan saliva. Gila, pikiran gue malah kembali memutarkan hal yang semalam terjadi.

"ng-ngga ada, gapapa. Kak Jaemin, ga marah. Ya dia cuma sedikit cemburu."

Kak Jeno tersenyum tipis. "syukurlah." setelah itu dia duduk disamping gue. Gue kembali memeriksa nama - nama yang terdaftar di catatan gue.

Selang beberapa detik, gue kembali menatap Kak Jeno. "emang kenapa sih, sama kalian. Kayanya ga seakrab dulu?"

NA JAEMIN; boys with life[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang