34. Kesalahan Besarku

1.4K 50 1
                                    

Kesalahan Besarku

By: Yanz

Date: 2 june 2012

*Christ POV*

PROK... PROK... PROK...

Tepuk tangan bergemuruh saat dia menurunkan mikenya, tanda dia telah selesai menyanyi. Panggil saja dia Agung. "Waah, kau memang hebat Agung! Suaramu emas... Kau pasti yang akan terpilih menjadi duta sekolah seni kita ini," puji ibu kepala sekolah sambil menepuk pundak Agung.

Aku mengerutkan kening karena kesal. Selalu Agung dan Agung, sesuai dengan namanya dia selalu diagung-agungkan seisi sekolahan, apa lebihnya dia? Suara standar, dance standar, tampang tentu saja tampan aku jauuh sekali, ditambah lagi tubuhku tinggi karena aku keturunan Jepang-Australia, harusnya mereka berpihak denganku bukannya si Agung cebol itu!

"Gak ada yang spektakuler... Biasa saja," sindirku yang berdiri di pojokan. Sontak semua orang yang menggerombongi Agung menatapku sinis.

"Hei... Kau sirik ya dengan prestasi Agung? Huh dasar mulut besar," celetuk gadis berambut pirang yang bernama Desi itu, dari bahasa tubuhnya aku tau dia menyukai Agung dan dia yang selalu membela Agung disaat aku memojokkannya.

"Kayaknya kuping kalian bermasalah ya? Suaranya standar! Aku jauh lebih hebat, spektakuler dan pantas menjadi duta sekolah dibandingkan si cebol ini!" kataku dengan senyuman menyindir.

"Kau keterlaluan sekali Christ! Dia itu berbakat dan satu hal lagi, dia gak cebol! Badannya standar kok bahkan dia lebih terkesan imut dengan badannya itu!" teriak Desi emosi dengan mata berkaca-kaca.

"Diam kau wanita! Aku tidak bicara denganmu." kataku dingin.

Hening...

Terlihat kepala sekolah mendekatiku, dia menepuk pundakku, "Kau berbakat Christ, kau luar biasa. Hanya saja senimu tidak bernyawa, kau dituntut sempurna oleh program tubuhmu, kau hanya bernyanyi untuk tekanan namun kau tidak menikmatinya dan kau tidak bisa memberikan kenyamanan pada penonton. Beda halnya dengan Agung, dia menyanyi menggunakan segenap perasaannya dan senyumannya itu special. Kau harus lebih banyak berlatih tersenyum untuk memikat banyak orang, tidak cukup dengan wajah tampan, tubuh proporsional maupun bakat yang kau bawa dari luar negri!" kata kepala sekolah dengan penuh penekanan. Aku menggenggam geram tanganku dan pergi dari ruangan pertunjukan itu.

0o0o0o0

Namaku Christian dan biasa dipanggil Christ, aku bersekolah di International Art School dan tinggal di asrama sekolah ini dan sialnya aku sudah lebih 2 tahun satu kamar dengan musuh bebuyutanku, Agung. Aku adalah pemuda yang ambisius, perfectionis, dan type orang yang tega menyakiti orang lain demi mendapatkan apa yang aku mau. Tidak ada yang berani dekat denganku kecuali Agung.

Kutatap jendela kaca di samping kasurku, dan ternyata di luar sana tiba-tiba hujan lebat. Kulihat pria bodoh itu berlari menuju asrama yang bentuknya memanjang ini jadi lorongnya ada di luar ruangan.

"Haaah... Lebat sekali hujannya. Beruntunglah kau pulang duluan Christ jadi kau tidak perlu kedinginan brrrr... Hahaha..." katanya cengengesan dan berlari ke kamar mandi yang menyatu dengan kamar kami.

Ini dia Agung, dia adalah pria bodoh yang ceria, sok baik, sok alim, sok nganggap aku sahabat padahal dia tidak tau bahwa aku menganggapnya musuh besar dan bodohnya dia selalu keras kepala ingin dekat padaku padahal aku sangat benci dengan suara cemprengnya. Bukankah dia sangat konyol bagaikan spongebob? Aku paling benci makhluk kuning yang sangat Agung kagumi itu dan dia selalu saja menonton acara berisik itu tiap pagi dan mengganggu sleeping handsomeku.

"ASTAGA! Sial sekali, aku lupa kalau semua pakaianku ada di jemuran dan sekarang basah!" teriaknya di depan pintu kamar mandi dengan handuk kecil di pinggangnya.

Kilau Pelangi (Cerpen Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang