Yixing termenung di pinggir trotoar ketika Xiumin dan Suho menghampirinya.
"Yixing" panggil pemuda yang lebih tua.
Reflex tubuh Yixing berbalik, liquid bening hampir saja keluar dari kedua matanya. "Hyung . . " Yixing segera berlari menghampiri kedua kakak beradik Kim dengan merentangkan kedua tangannya. Rasa gembira bisa bertemu dengan mereka tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.
Sampai di hadapan Xiumin ia segera memeluk pria dengan pipi bakpau tersebut. "Hyung, aku merindukanmu. Terima kasih telah menemukanku" girangnya memeluk Xiumin dengan melompat-lompat bak bocah yang bertemu lagi dengan teman lamanya.
"Uhuk, Ching lepas, aku tak bisa bernafas" Gumam Xiumin.
"AH, maaf" Yixing melepaskan pelukannya dan tersenyum sambil menggaruk tengkuknya.
"Rindu kepalamu, kau hanya berpisah dari kami sekitar 4 jam Xing" Gerutu seseorang di samping Xiumin.
"Omo, Myeon! Aku juga merindukanmu" Yixing bersiap memeluk Suho, namuan niatnya tertahan oleh perintah Suho.
"Kau tak lihat lenganku!" bentak Suho.
"Astaga apa yang terjadi?" kaget Yixing.
Suho memutar bola matanya "Kau lupa kenapa aku menyuruhmu untuk mengambil motorku?".
Yixing berpikir sejenak "Ah Ya! (Ia menepuk lengannya seperti teringat akan sesuatu). Maaf aku lupa. Lalu bagaimana dengan Chorong?" tanya Yixing.
"Ia baik" balas Suho.
"Cha . . ceritanya dirumah saja, hari semakin larut" Xiumin memberi saran dan menyuruh salah satu pegawainnya untuk membawakan motor Suho.
"Benar, ceritannya di rumah saja. Perutku sudah minta diisi. Go go go kita pulang!" Yixing dengan penuh semangat berjalan mendahului kedua kakak beradik itu. Di pertigaan ia dengan semangat berbelok ke kiri sambil berseru "Ayo pulang, ayo pulang!".
"Yixing, kanan!" teriak Xiumin.
Dengan secepat kilat ia berbelok lagi ke arah kanan masih dengan berseru "Ayo pulang!".
Xiumin menggelengkan kepalanya. Suho menghela nafas. ' Kapan temannya ini normal' pinta mereka dalam hati.
***
Koridor sekolah sudah dipadati beberapa siswa. Termasuk Chorong dan Irene yang Sedang menuju kelas mereka. Namun seseorang menghalangi langkah keduanya.
Irene memandangnya jengah, Chorong bahkan sudah berwajah datar. "Ada apa lagi?" Tanya Chorong pada orang tersebut.
"Urusan kita belum selesai!" Ujarnya lantang. Membuat mereka menjadi pusat perhatiaan. Chorong benci ini. ia menghela nafas. Baru saja Irene akan membalas anak itu namuan Chorong sudah lebih dulu maju menghampiri gadis keturunan Jepang tersebut. Ia sedikit mencondongkan tubuhnya.
"Aku tau, kemarin juga perbuatanmu. Jika kau melakukankan hal yang lebih jauh dari kemarin. Maka tamatlah riwayatmu" bisik Chorong di telinga Rion. Sang gadis keturunan Jepang itu sedikit membola. Chorong menepuk pundaknya dan melewatinya. Irene berlalu melewatinya untuk menyusul Chorong.
Rion masih membeku. Semua orang kembali pada aktifitasnya. Tanpa Rion sadari seseorang mendekatinya. Ia mengangkat wajahnya "Oppa" ujarnya.
"Berhenti melakukan hal yang aneh-aneh atau kau akan tau akibatnya" Ujar Suho kemudian meninggalkannya. Ya, Suho melihat kejadian tadi.
"Chorongie~" panggil Suho.
Bulu kuduk Chorong meremang. Panggilan macam apa itu. Batinnya. Ia melihat kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me What Is Love
FanfictionKedua insan yang sama-sama mencari apa arti dari sebuah kata 'Love' itu sebenarnya. Jangan terlalu berharap ini cerita Romance. Hati-hati dengan kejiwaan anda karena salah seorang di cerita ini. part yang membuat semua orang ketagihan. Happt readin...