Bahagia?

107 5 1
                                    

"Mba Imel mana sih, lama amat" Ujarku kepada smartphone yang kini kupegang

Aku sudah merasa sangat jengkel aku sudah cukup lama menunggu. Biasanya mba Imel tak pernah setelat ini, jika dia memang tak bisa jemput dia akan mengabariku. Tapi ini apa, aku menunggu ditengah ketidakpastian

Tapi untungnya ada dia. Yah, dia yang kumaksud. Ditengah kekesalanku dia masih mencoba untuk menghibur ku. Aku sungguh sangatlah senang karena ada dia yang selalu ada untuk menghibur ku disaat aku sedang seperti ini

Setidaknya rasa kesalku sedikit berkurang karena ada yang menghibur ku. Sungguh aku merasa sangatlah beruntung karena mempunyainya

Drtt..!! Drrtt..!!

Tak lama kemudian smartphone ku bergetar dan langsung muncul nama Mba Imel disana. Aku sudah mengumpulkan keberanian untuk memarahinya karena membuatku menunggu cukup lama

"Hall..."

"Fries, Frieska. Aku punya kabar buruk, kamu yang tenang ya" Hah apa maksud Mba Imel. Berita buruk apa

Sesaat setelah menerima kata ini, entah kenapa pikiran buruk mulai mendatangiku. Semoga saja ini hanya berita kecil dan tidak mempengaruhi diriku

"Fries, kamu disana?"

"Iya kak, ada berita apa?"

"Pesawat yang dinaiki papa dan mama kecelakaan Fries. Bangkai pesawat nya masih belum bisa ditemukan"

Aku mencoba untuk menerima berita ini dengan sangat pelan. Karena aku tak ingin ada sedikit kesalahan saat aku menerima berita ini

"Kak, tolong jangan katakan..."

"Sayangnya itu benar Fris, semua penumpang nya tidak ada yang ditemukan"

"Kak tolong jan..."

"Ini kenyataan Fries"

Aku menutup telfonnya. Aku masih tak percaya dengan berita ini hingga aku mencari salah satu sumber berita yang cukup cepat untuk mencari kebenaran berita ini

Pada saat aku mencarinya ternyata benar. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kebenaran berita ini. Dan benar jika semua penumpang pesawat itu tidak ada yang ditemukan. Seakan hilang ditelan bumi

Setelah membaca berita itu entah kenapa sekujur tubuhku merinding. Kakiku lemas dan mataku sudah siap untuk menumpahkan air mata yang sudah tertampung sedaritadi dan seketika aku terduduk ditempat ini. Aku ingin teriak, aku ingin berkata, aku ingin memukul. Aku ingin sekali melampiaskan ini semua

Aku masih menahan semua kesedihan ini karena aku masih sedikit tak percaya dengan berita ini semua. Masih ada harapan jika mama dan papa akan selamat kan. Apa salah jika aku berharap

Dan saat aku mendongak, aku melihat mama yang tengah berdiri tepat didepanku. Dengan semangat akan berjalan kearah sana. Disana aku memang berharap bisa ikut dengan mama walau apapun yang terjadi

Aku mencoba untuk berjalan kearahnya, walau semua badan ku terasa lemas akibat kesedihanku. Namun, aku tak ingin kehilangan secerah harapanku. Aku terus saja berjalan hingga aku merasa jika aku dalam bahaya

"AWAS WOYY" Aku mendengar suara seseorang dari kejauhan tapi aku menghiraukan nya dan terus berjalan kearah dimana mamaku berada

Bruakk...!!!!

-Beautiful Dream-

Lingkungan sekitar ku kenapa gelap, aku ada dimana? Apakah aku sudah bisa bersama dengan kedua orangtuaku?

Beautiful DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang