Minggu pagi ini , Cahaya sudah siap dengan outfit olahraga-nya
Gadis itupun keluar dari kamar nya menuju lantai bawah.
"Bunda , Cahaya pamit mau lari pagi ya" pamit nya kepada bunda nya yang sedang bersantai di sofa ruang keluarga nya.
"Iya sayang , hati hati" ucap Mira
Cahaya keluar dari mansion rumah nya , ia berniat akan berolahraga di sekitar komplek-nya.
30 menit berlalu Cahaya sudah selesai lari pagi , gadis itu memutuskan untuk beristirahat di taman.
Cahaya duduk di salah satu kursi di taman , gadis itupun memasang salah satu earphone nya. Ia tak sadar ada seseorang yang sedang duduk bersebelahan denganya , karena asik mendengarkan musik dan ponsel nya.
"Cahaya?" ucap seseorang itu
Gadis itu menoleh ke samping dimana orang itu memanggil namanya , dan yang ia dapatkan adalah Dio yang sedang menatap nya.
"Eh , hai" jawab ucap Cahaya
"Olahraga juga?" ucap pria itu
"Iya , baru selesai sih , kalau lo sendiri ?" tanya Cahaya , awalnya Cahaya berfikir kenapa ia bisa bertemu dengan Dio? Apa pria itu tinggal disini juga? , Entahlah Cahaya tidak ingin mengurus kepribadian orang lain , mungkin saja itu hanya kebetulan makannya ia bertemu dengan Dio.
"Sama" ucap Dio singkat
"Sama apa?" tanya Cahaya lagi
"Ya" ucap pria itu yang membuat Cahaya bingung
"Sumpah yo lo ngebingungin tau gak sih kalau ngomong" ucap gadis itu dengan tawa kecil nya
"Sama lagi istirahat juga , udah?" tanya Dio kepada Cahaya
"Kenapa gak dari tadi ? Kan biar gak bikin gw bingung" ucap Cahaya
"Iya" jawab Dio
"Eh iya btw rumah lo disini?" tanya Cahaya
"Bukan" ucap pria itu dengan singkat
"Kalau bukan terus dimana?" Tanya gadis ini lagi dengan salah satu alis terangkat
"Di sekitar sini" ucap Dio
"Tadi katanya bukan disini" cibir Cahaya
"Disini kan taman bukan rumah gw" ucap Dio
"Owh iya ya , gw lupa heheheh" ucap Cahaya cengengesan , "bodoh bodoh , emang bodoh lo Cahaya" batin Cahaya
Mereka pun diam tidak ada lagi percakapan di antara mereka berdua.
Sangat sulit menghadapi situasi seperti ini , ingin berbica tapi tidak tau apa yang akan di bicarakan , melawan ke canggungan itu sulit ternyata.Saat mereka masih terdiam dengan keadaan canggung , ada seorang anak kecil yang sedah menendang bola dengan kencang mengenai kepala Cahaya.
"Aww" ringis Cahaya , ia pun memegang kepala nya yang terkena tendangan bola itu , anak kecil itupun lari karena takut terkena omelan dari Cahaya , padahal enggak.
"ya lu gpp?" ucap Dio khawatir yang langsung memegang pipi Cahaya , tadinya Dio ingin memberi nasihat kepada anak kecil itu tapi anak kecil tersebut malah melarikan diri.
Cahaya tersentak kaget dengan perlakuan Dio kepada nya , mereka pun hanyut dengan saling tatap menatap.
"Kapan gw ngerasain hal yang sama kayak dulu aya?" batin Dio , saat ini Dio ingin sekali memeluk Cahaya , sungguh ia sangat merindukan gadis itu.
"Tatapan itu seolah gw mengenali mata yang sedang menatap gw?" batin Cahaya bingung , apa sebelum nya ia pernah bertemu Dio ? Tapi ia saja bertemu Dio saat pindah dari London
"Sorry ya" ucap Dio mencairkan suasana , ia pun melepaskan tangan nya yang sedang menangkup pipi Cahaya.
Cahaya hanya membalas nya dengan senyuman.
"Lu gpp kan?" Tanya Dio lagi , "iya gw gpp" ucap Cahaya
"Anak kecil nya kabur , pasti dia ngira nya gw bakal ngomelin" ucap Cahaya menggelengkan kepala nya. Dio tidak menjawab ucapan Cahaya , pria ini masih memikirkan kenapa Cahaya sampai sekarang tidak mengingat nya , harus darimana ia mencari semua jawaban atas pertanyaan nya.
^^^
Dio sudah kembali ke rumah nya setelah olahraga tadi pagi , dan ia pun mengantarkan Cahaya pulang , karena memang rumah mereka satu arah dan tidak terlalu jauh.
Pria itu memutuskan untuk mandi , setelah mandi ia menatap ponsel nya saat suara notif pesan masuk .
KelvinAmiraz
Woyy jadi gak nih?DavidRichard
JadiKelvinAmiraz
yo , lu jadi kagak?Dio baru ingat ia ada pertemuan dengan teman teman nya , pria itu tak membalas grup chat dari teman nya itu. Ia mengambil jaket hitam dan kunci motor nya lalu turun ke lantai bawah.
"Kamu mau kemana Dio?" ucap Eyzha saat melihat putra nya sedang bergegas menuju pintu keluar
"Keluar , Dio pamit Assalammualaikum" pamit Dio lalu keluar menuju bagasi.
Pria itu memakai helm nya lalu menyalakan mesin motor nya dan bergegas menuju rumah Kelvin.
•••
Saat ini Cahaya bingung ia akan melakukan aktivitas apa , gadis itupun akhirnya hanya mondar mandir tak jelas di kamar nya itu.
Ting
Ting
Ting
Cahaya menghentikan langkah nya saat ponsel nya berbunyi , ia pun mengambil ponsel nya yang ada di sofa kamar nya itu.
DelviaEisha
Hai , girlsDelviaEisha
PDelviaEisha
PDelviaEisha
WoyyyDelviaEisha
Ini grup apa kuburan?DelviaEisha
Astagfirullah , gue gak tau lagi mau ngetik apa!?AdeliciaBelinda
Berisik!IsyhaniZahira
Spam!!CahayaAnantasyaPutri
Kenapa?DelviaEisha
Wehh , Cahaya doang yang kalem🤗Read by 3
DelviaEisha
Mall kuy , bosen nih di rumahIsyhaniZahira
Yuk , gue juga bosen nih di rumahAdeliciaBelinda
2DelviaEisha
Dua apa nih? Kalau di duain sakit tau')CahayaAnantasyaPutri
Owh ternyata Via lagi bucin, nunggu kelvin yang gak ngasih kepastian yaAdeliciaBelinda
2IsyhaniZahira
3DelviaEisha
Apaan sih , kan enggak!CahayaAnantasyaPutri
BercandaDelviaEisha
Jadi ya ke mall , janjian langsung di mall ajah yaIsyhaniZahira
OkkAdeliciaBelinda
2CahayaAnantasyaPutri
3DelviaEisha
Via yang cantik otww🥰Read by 3
Cahaya langsung bergegas mengganti baju nya , lalu gadis itu mengambil tas selempang nya dan melihat ke arah cermin saat sudah terlihat rapih , ia pun bergegas ke lantai bawah.
"Bunda , Cahaya pamit mau pergi bareng temen-temen , Assalammualaikum" teriak Cahaya berpamitan.
Mira—bunda nya yang melihat kelakuan putri nya hanya menggelengkan kepala saja , "waalaikumsalam , hati hati" ucap wanita itu.
📍📍📍
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca!!Jangan lupa follow instagram
@nrcha13_
@ptrnrcha_