Pagi itu, rumah bomin terasa ramai karena adanya Jihye dan Guanlin. Bomin harus berkali-kali menahan emosi karena Guanlin yang begitu cemburu saat seluruh perhatian bomin tertuju pada Jihye.
Seharusnya tadi malam bomin menghabiskan waktunya dengan Guanlin, tapi yena dan Jihoon datang meminta bantuan untuk menjaga Jihye.
Tentu saja guanlin marah-marah pada dua orang itu karena mengganggu quality time nya bersama sang istri.
" Jihye mandi dulu ya, habis itu makan." Ucap bomin.
" Oke tante." Gadis kecil itu segera berlari menuju kamar mandi yang segera diikuti Ms. Youngji, Personal Assistent Bomin.
Sejak bomin menikah dengan Guanlin, tentu saja dia mendapat PA sendiri untuk mengurus segala keperluannya.
Awalnya Bomin merasa risih karena harus diikuti selama 24/7 tapi lama-kelamaan dia jadi terbiasa.
Jika Jihye berada di rumah mereka, otomatis Ms. Youngji dan Mr. Jackson harus ikut membantu mengurus gadis kecil itu.
" Bener-bener dah bang Jihoon sama kak Yena, kayak kita gabut aja harus ngejagain Jihye." Keluh Guanlin.
" Udahlah Lin, hitung-hitung kita latihan jadi orang tua juga."
" Jadi kapan kita punya anak sendiri?" Tanya Guanlin antusias.
Bomin memukul kepala suaminya itu cukup keras membuat sang empunya kepala mengaduh.
" Nanti." Ucap bomin, yang kemudian mencium pucuk kepala Guanlin yang tadi sempat dipukulnya.
Di sisi lain, Jihoon dan Yena ingin mengembalikan tahun-tahun yang telah mereka lewatkan.
Usia mereka mungkin sudah tidak muda lagi, meskipun tidak terlalu tua juga. Mereka berdua sudah cukup dewasa untuk memutuskan apa yang akan mereka lakukan.
Tepat satu tahun sejak yena mengutarakan semua pikiran dan perasaannya, Jihoon akhirnya mengambil langkah serius untuk meminang Yena.
Tidak mudah tentu saja.
Jihoon harus memberikan yena waktu untuk membuat perempuan itu yakin bahwa dia dapat menggantikan Yohan.
Apapun yang terjadi Yohan pernah menjadi bagian hidup Yena yang sangat berharga. Tanpa Yohan, mungkin Jihye tidak akan pernah ada. Gadis kecil sumber kekuatan yena di masa-masa sulitnya.
Tentu saja teman-teman mereka sangat antusias atas kabar bahwa Jihoon dan Yena akan segera menikah.
Meskipun tiga bulan sebelum pernikahan mereka, ayah Jihoon harus meninggalkan dunia ini akibat penyakit yang dideritanya.
Jihye juga sudah cukup besar untuk bisa menerima Jihoon sebagai ayah barunya.
Pun Jihoon sudah berjanji bahwa dia akan menggap Jihye selayaknya putri kandungnya dan tentu saja dia tetap akan mengenalkan Yohan sebagai ayah biologisnya.
Keluarga kecil yena kembali utuh.
Kebahagiaannya kembali.
Walaupun setelah menikah, yena harus merelakan Jihoon kembali ke Jepang selama satu tahun.
Jihoon harus mengurus pekerjaannya dan juga berkas-berkas yang diperlukan untuk mengajukan pemindah tugasan.
Terkadang baik Jihoon maupun yena merasa lucu mengingat masa lalu mereka.
Bagaiamana bisa selama ini mereka lebih menyukai patah hati. Membiarkan masing-masing menerka-nerka sendirian dalam rasa sakit.
Jihoon yang tidak bisa menyerah pada hubungan mereka, membiarkan hubungan keduanya kandas begitu saja hanya karena cinta dan pengalaman patah hati yang memilukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sailing ✓ | ( Park Jihoon x Choi Yena )
Fanfiction[Fanfic for Oriwink's Challenge] I'm walking barefoot through the memories, With the fallen leaves, I'm letting go of the people I haven't been able to forget. - Akmu