10. Sailing

Mulai dari awal
                                    

" Kau yakin kita tidak terlalu tua untuk menonton bioskop?" Tanya Yena pada Jihoon yang duduk disebelahnya menikmati popcorn yang mereka pesan.

Mereka berdua sepakat untuk tidak lagi menggunakan kata Lo-Gue karena yaaa pengen aja.

" Yen, kita gak setua itu. Kita cuma beberapa tahun lahir lebih awal dari mereka." Balas Jihoon menyuapkan popcorn pada istrinya itu.

" Sepertinya kita jangan terlalu sering menitipkan Jihye pada Bomin dan Guanlin." Tambah Jihoon.

" Kenapa?"

" Kepalaku ingin meledak setiap kali Jihye berbicara bahasa Mandarin karena terlalu sering mereka ajak pergi ke china."

Yena tertawa menanggapi suaminya. Pola asuh guanlin dan bomin memang cukup mempengaruhi Jihye.

Yang paling menonjol adalah fakata bahwa Jihye jadi sering berbicara bahasa Mandarin dan terbiasa dengan PA yang selalu membantu setiap saat.

" Artinya kita tidak bisa sering berdua lagi."

Tangan Jihoon mengelus punggung tangan yena dan kemudian diciumnya tangan perempuan itu.

" Tidak masalah. Kita tidak punya cukup uang untuk membayar PA yang Jihye minta." Ada nada kesal di ujung kalimat Jihoon.

Yena mendaratkan bibirnya pada bibir Jihoon saat lampu bioskop mulai padam.

Rasa manis popcorn dapat yena rasakan saat perlahan Jihoon menyapu setiap inci bibirnya.

Ciuman itu tidak bertahan lama karena mereka sadar itu tempat umum. Mungkin akan mereka lanjutkan nanti saat mereka berada di tempat yang cukup private.

Mobil, misalnya.














" Mamaaa.. Papaaaaa..." Teriak Jihye begitu memasuki rumah.

Guanlin dan Bomin ikut mengekor dibelakang gadis itu. Sedangkan rombongan lenong mereka menunggu di luar.

Yena memijit pelipisnya melihat begitu banyak paper bag di kedua tangan anaknya itu.

" Aduuuh Jihye, kan mama udah bilang jangan khilaf kalo shopping. Barang kamu di kamar tuh udah numpuk, sayang." Celoteh Yena.

" Kalian juga, kebiasaan banget sih manjain Jihye." Yena memarahi Guanlin dan Bomin yang tidak merasa bersalah sama sekali.

" Ya salah kak Yena sama bang Jihoon sih keseringan nitipin Jihye ke kita." Sahut Guanlin.

Jihoon yang mendengar keributan segera keluar dari kamar.

Matanya seketika membulat melihat anak gadisnya sekali lagi menghabiskan begitu banyak uang untuk shopping.

Ya walaupun itu uang guanlin sih.

Tapi ya tetep aja, GAK BOLEH HEDON GITU!

" Pa, besok kita jadi ke makam ayah sama kakek?" Tanya Jihye tiba-tiba.

Jihoon mengelus pucuk kepala Jihye, " tentu saja, sayang."

Sebuah senyum cerah terukir di wajah gadis itu.

Mengunjungi makam Yohan dan ayah Jihoon seperti sebuah rutinitas menyenangkan untuk Jihye.

Meskipun dia tidak pernah bertemu ayah kandungnya, tapi sang mama dan papa selalu mengenalkan mendiang Yohan. Membuat Jihye bisa merasakan kehadiran ayahnya itu.

Yena yakin, Yohan pasti sangat bangga dan bahagia di sana. Melihat anaknya tumbuh menjadi gadis yang cantik dan ceria.

" Jadi, kapan Jihye punya adek?"

-fin



































Akhirnya cerita ini selesai juga.

Terimakasih buat semuanya yang udah vote dan comment. Dan juga udah menyempatkan buat baca walaupun ceritanya gak bisa dibilang bagus juga :(

Terimakasih juga buat raflerayiyaaa_ dan jennieurbae yang telah menyelenggarakan challenge ini.

Judul dari cerita ini sendiri terinsipirasi dari albumnya akmu yang terbaru. Jalan ceritanya juga terinspirasi dari dari sana.

Awalnya cerita ini emang udah ada di draft tapi baru dua chapter doang dengan tokoh utama tentu saja Jihoon dan Yena karena waktu itu aku sedang bucin-bucinnya dengan dua orang ini.

Mungkin jika ada kesempatan, aku bakal published sailing versi awal di randomly.

Tapi untuk sekarang, semoga kalian puas dengan endingnya.

Sampai jumpa di work oriwink yang lain!!!








Our main characters, papa Jihoon dan Mama Yena yang sedang pacaran setelah menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Our main characters, papa Jihoon dan Mama Yena yang sedang pacaran setelah menikah.









Dan jangan lupakan keluarga Sultan kita, Lai Guanlin dan Kim Bomin yang bikin Kim Jihye gila shopping dan kebiasaan pake bahasa Mandarin gara-gara sering diajak ke China

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan jangan lupakan keluarga Sultan kita, Lai Guanlin dan Kim Bomin yang bikin Kim Jihye gila shopping dan kebiasaan pake bahasa Mandarin gara-gara sering diajak ke China.

Sailing ✓ | ( Park Jihoon x Choi Yena )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang