Di pagi hari Wirda terbangun dari tempat tidurnya dan bangkit dari kasur untuk pergi kekamar mandi, setelah selesai Wirda melihat jendela matahari sudah bersinar terang dan Wirda tersenyum senang... Tak lama kemudia Wirda mendengar deringan pongsel di sebelahnya dan itu pongsel Dinda dan Wirda tak sengaja melihat nama yang terterang di pongsel Dinda namanya Neokus siapa itu Wirda bingung dan mengangkat telpon dari naman yang aneh itu.
" Halo ini siapa? Gue gak kenal soalnya" aduh polos banget sih Wirda capek deh gue jadinya.
" Gue Neo longapain angkat telpon gue Dinda kemana? "
" Oh Lo toh kirain siapa, mana gue tau orang Dinda gak ada di kamar kok " aduh mampus nih anak ngapain nelpon Dinda dan kenapa gue angkat aduh mampus deh kena marah sama nih orang.
" Eh Lo yang ngajak dia pergi, awas aja kalau kenapa Napa sama Dinda Lo harus tanggung jawab ngerti gak loh "
" Oh Lo ngancem gue sekarang, oke gue gak takut sama Lo "
" IYA GUE NGANCEM LO, KALAU GUE KETEMU GUE BUANG LOH DARI INDONESIA "
Tutt..tutt
Aduh mampus aduh gimana nih gue harus bilang kesi Dinda kalau Neo tadi nelpon dan Dinda keluar dari kamar pergi ke dapur untuk minum, sebelum kedapur Wirda melihat kepasang manusia yang lagi tidur di ruang tv dan itu Dinda bersama Erik hah mereka tidur di sini berduaan Wirda apa gak salah lihat ya Dinda dan Erik aduh Wirda mulai pusing dengan sahabatnya ini...
" Din, Erik bangun udah pagi kita kan mau sekolah bangun Ayuk " perlahan mereka berdua terbangun dan lemihat Wirda bersamaan dan menatap satu sama lain Dinda bangkit dari duduknya dan pergi kekamar untuk bersiap siap.
" Eh wirda makasih udah bangun kita tadi, Lo mau ngapain " Wirda hanya tersenyum mendengar ucapan Erik dan pergi untuk mengambil minum dan Erik hanya terdiam tak berbicara lagi pergi untuk bersiap siap kesekolah.
" Kenapa mereka kayak biasa aja, apa mereka udah Deket lama... Kan Dinda udah punya pacar kok malah Deket sama Erik " Wirda berbicara dengan bisik bisik biar tidak ada yang dengar dengan ucapannya ini.
" Wirda Lo ngapain diem di situ, mau bantuin gue gk masak buat putri dan Erik " Wirda hanya tersenyum dan mengangguk untuk membantu Dinda masak.
" Maaf ya Lo tadi ngelihat gue tidur sama Erik " Dinda sambil memotong bahan bahan yang mau dimasaknya, Wirda membalas dengan anggukan dan tersenyum.
" Dinda tadi Neo nelfon Lo dan amaf gue tadi angkat gak sengaja " Dinda yang mendengarkannya itu hanya terdiam dan menatap Wirda.
" Maaf ya gue gk tau kalau itu Neo " Wirda menunduk dan melanjutkan aksinya yang mengongseng masakannya itu, Dinda hanya menganggukkan kepalanya.
" Eh kayaknya enak nih makanannya " putri datang dan memeluk sahabatnya itu dan mencubit pipi mereka sampai mereka meringis kesakitan.
" Oke gue tunggu di ruang makan dada " putri pergi dari dapur dan berjalan menuju ruang makan, beberapa menit kemudian makanan sudah jadi dan mereka memakannya setelah selesai mereka bersiap siap untuk berangkat...
Sesampai di sekolah mereka bertemu geng Neo di parkiran dan di situ ada Neo yang tadi pagi bengancam Wirda, mereka menuju kesini Neo menatap tajam ke arah Wirda
" Lo ngapain tadi pagi angkat telpon dari gue, gue gak suka kalau ada yang angkat telpon gue selain Dinda karena itu pongsel Dinda bukan pongsel. LO NGERTI GAK HA? " wirda hanya mengngembus nafas sebel dengan perkataan Neo tadi dan dia hanya menatap Neo taingin bertengkar sekarang.
" Neo Lo kok gitu sih jangan marah dong " Dinda menarik tangan Neo dan menenangkan Wirda yang tadi di marahi Neo,Neo hanya menatap sebel kepada dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT TOGETHER
Teen Fictionada seorang cewek baru yang alim kesekolah favorit dan ada seseorang yang tidak suka dengan kedatangannya itu iya ingin menyingkirkan cewek yang membuat dia tidak nyaman di sekolah, tapi entah mengapa rasa bencinya berujung cinta..... oke kalau mau...