BAB 3

34 4 1
                                    

Tawaran Raka di iyakan oleh Aldo. Selain untuk mendapatkan uang 3 juta . Aldo juga ingin menjadikan Fara sebagai pelampiasan untuk ia bisa melupakan masa lalunya itu.

Matanya terfokus kepada sebuah novel yang tengah ia baca. Hingga suara hentakan sepatu yang berhenti melamban , membuyarkan fokusnya.

“ Gua Aldo. Aldo sastrawijaya?”
Fara hanya menoleh sekilas kemudian melanjutkan bacaannya.
“ satu sekolah jarang lo , ada yang cuekin gua kaya gini apalagi cewek.” Jelas Aldo.

Fara masih terus focus dengan cerita novel yang sedang ia baca.

“ kalau elu tetap gak mau jawab ucapan gua. Berarti hari ini juga , lo resmi jadi pacar gua.
Fara menarik nafas kesal dan mengambil pembatas cerita dan meletakkannya di halaman terakhir yang ia baca sebelum menutupnya dengan keras.

“ mau lo apasih!” ucap fara ketus.

“ jadi pacar lo,”

Fara memutarkan bola matanya.
“ Gua Aldo. Lo Fara bumi Fara kan?” tanyanya.

“ Fayla Bumi Fara. panggil aja Fara.”

“ kalau gua mau panggil elu Bumi gimana?"

“ terserah “

“ besok mau gak anter gua ke toko buku."

“ gua gabisa” jawabnya ketus.

“ kenapa? Bukannya elu suka ya ke toko buku?

Fara tidak menjawab sama sekali kali ini ia bukan sibuk dengan novelya tapi kini ia sibuk dengan ponselnya.”elu lagi mogok bicara sama yang ganteng-ganteng kaya gua?”
Ucapan aldo masih belum mendapat jawabannya.

“ ini anak cuek bangat “ batin aldo.

“ padahal ngomong kan gak bayar? Bumi, elu gak usah takut fans-fans gua marah karena lihat kita. Gua belum punya cewek ko . kalau elu mau . gua siap."

Fara langsung bergegas bangkit dari duduknya dan kemudian meninggalkan Aldo . “ gua tunggu sepulang sekolah, see you tomorrow bumiku “ teriak Aldo.

Fara hanya menggelengkan kepalanya “ dasar orang aneh” batinnya.

__
Jam pelajaran kembali dimulai. Karena tadi sibuk berdebat dengan laki-laki aneh yang bernama Aldo. Fara telat 5 menit masuk pelajaran sejarah wajib. Fara mengintip ke dalam kelas melalui jendela kecil pada lubang pintu. Suasana di dalam terbilang kondusif . setelah menimbang-nimbang dan mengumpulkan niat untuk masuk kedalam kelasnya. Akhirnya fara memberanikan diri melangkah memasuki ruang kelasnya.

“ Maaf, bu. Saya telat.”

“ dari mana aja kamu? “ nada suara yang semula datar ketika mengajar, ketika berbicara dengan fara nadanya pun naik satu oktaf

“ anu bu..” jawab fara gelagapan."

“ semester sekarang nggak ada waktu buat kamu untuk main-main. Gausah telat-telat lagi.”

“ iya, Bu..’

“ duduk ditempat kamu,”

Bima langsung mendekat ke arah sahabat baiknya itu. “ dari mana lu?”
“ gua tadi ditaman sekolah, tiba-tiba aldo deketin gua.

“ aduh ya tuhan Fara bumi dengerin gua. Gua udah bilang berapa kali sih sama elu . boleh ko cowok , tapi nggak harus dia juga.”

“ gua nggak suka sama dia, Bim.” Bantah Fara.

“ sekarang nggak . nanti 1 bulan , 2 bulan . elu suka terus gimana?”

“ udah ia bim.”

“ dia nggak baik buat elu."

SEMESTA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang