"Bagaimana sudah puas?" Namjoon menghampiri Jungkook yang sedang duduk di sofa biru sudut ruangan ini.
"Ya---oke lah." Balas Jungkook sambil meneguk segelas wine.
"Hanya 'oke lah' wah kau ini benar-benar. Aku tak mengerti bahkan ia sudah paling memuaskan bagiku juga yg lainnya, makanya aku memesankannya untukmu. Dan responmu hanya seperti itu."
"Sungguh selera yang tidak biasa." Seru Namjoon lagi
"Entahlah hyung, ya mungkin spermaku bisa keluar karenanya tapi hanya sebatas itu."
"Kalau begitu akan kucarikan yang akan lebih membuatmu kenikmatan."
"Teruslah berusaha hyung. Aku pulang dulu." Seru Jungkook sebelum melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.
Tepat sebelum fajar terbangun Jungkook sampai dirumah, ia memperhatikan sosok sang istri yang masih terlelap tidur. Ia harus segera membersihkan dirinya, sebelum menaiki ranjang. Takut akan istrinya yang terbangun ia perlahan memposisikan dirinya tepat disamping tubuh sang istri. Memeluknya dari belakang lalu diam-diam mencium aroma tubuhnya lebih tepatnya menciumi lehernya perlahan-lahan. Karena bagi dirinya bau sang istri begitu memabukkan sehingga ia tak bisa menahan diri terlalu lama, tapi hanya sebatas ini. Ia tidak mau berbuat lebih karena tau akan trauma yang masih ada pada diri istrinya ini. Ia akan masih setia menunggu sampai Jiyeon siap terbuka akan dirinya.
Namun ternyata pergerakan yang Jungkook rasa sudah nyaris tak bersuara ini masih bisa membuat istrinya terbangun. "Sudah pulang?" Jiyeon membalikan badannya sambil berusaha membuka matanya. Samar terlihat Jungkook dengan kaos hitam sedang menatapnya.
"Eum, lanjutkan kembali tidurmu." Seru Jungkook diiringin usapan lembut dikepala Jiyeon.
"Sudah tak mengantuk lagi." Balas Jiyeon lalu merubah posisinya jadi bersandari dipunggung ranjang.
"Bohong terlihat jelas dari matamu ji. Apa mau aku tidurkan kembali?"
"Tidak perlu kook."
"Kau darimana?"
"Masih suka kesana?" Jiyeon kembali bertanya
"Eum." Jungkook menganggukan kepalanya
"Seberapa sering?"
Kali ini pertanyaan Jiyeon seperti akan menghakimi Jungkook. Entahlah disatu sisi ia tak merasa bersalah namun ia juga tak tahu harus bersikap seperti apa kepada istrinya ini.
"Tidak sesering dulu, hanya jika ingin."
"Kau tau kan aku juga pria dewasa yang normal. Jadi aku butuh hal semacam itu. Memangnya ada apa?"
"Aku sangat mengerti kook. Lagian aku hanya memastikan saja."
"Ayo tidur lagi ji. Bahkan matahari belum terlihat"
"Kau saja kook. Aku tidak mengantuk." Jiyeon beranjak dari ranjang dan sesaat itu pula tangan Jungkook menarik satu tangan istrinya kembali dalam dekapannya.
"Jangan pergi. Tetaplah disini. Setidaknya sampai aku tertidur." Ia menatap netra sang istri
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC 21++ (Remake)
FanfictionHubungan macam apa ini? Tak pernah saling menyatakan perasaan, tak pernah saling berbagi perasaan tapi saling terlibat dalam adegan panas diranjang yang sama. Yeah you are toxic and I like it . . .