2. |Stuck on Twins ~ Raga|

9.2K 1K 36
                                    

Suara deruman mobil dari parkiran membuat kedua adik kembarnya, Dalfa dan Dalfi, bangkit berdiri, dan langsung mengintip kearah jendela yang langsung menghadap halaman depan rumah.

Raga terkekeh, lalu menggeleng saat melihat semangat adik kembarnya, jika saudara kembarnya, Raya, pulang kerumah.

Pikirannya langsung mundur ke masa lalu, ke masa-masa saat mamanya, Kaluna, sedang hamil si kembar. Dan yang menjadi korban kehamilan mamanya adalah Raya, kakak plus saudara kembarnya. Raya selalu di buat repot oleh mamanya, yang mengaku bahwa ia sedang mengidamkan itu kepada Raya. Dan terbukti, kedua adiknya selalu semangat, jika sudah menyangkut dengan masalah kakak perempuan mereka satu-satunya itu.

Raga bisa melihat kakaknya, Raya, saat ini sedang naik tangga menuju lantai dua, tempat ruang bermain dan kamar mereka berada.

"Kak Ayahhh!!" panggil Delfi nyaring, adiknya yang paling bungsu.

Delfi langsung berlari menyambut kakaknya, saat Raya sudah naik ke undakan tangga terakhir.

Jangan tanya respon kakaknya itu, karna Raya tetaplah Raya, yang selalu memiliki tingkah lucknut.

"Ngapain ngeganggutung di kaki gue?" kesal Raya, yang langsung membawa Delfi ke gendongnya.

Kakaknya itu menggendong Delfi dengan posisi kaki di atas, dan kepala di bawah. Raga sendiri, yang hanya membayangkan saja sudah merasa mual. Namun apa kabar dengan adiknya itu? Delfi, bukannya ketakutan melainkan tertawa bebas.

Sedangkan Dalfa memilih menggelantung di kaki Raya. Alhasil, Raya berjalan kearahnya dengan menyeret-nyeret bocah yang bergelantungan di tubuhnya.

Raga hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah saudara-saudaranya itu.

"Eh pulang beb?" tanya Raya kepada Raga, saat ia sudah berada di depan Raga.

Mengangguk, Raga terkekeh melihat nasib menyedihkan Raya yang selalu di ekori bocah-bocah bapaknya.

"Kalau tau lo pulang, bagus gue kagak jadi pulang tadi" rungut Raya yang menjatuhkan tubuhnya kesamping tubuh Raga.

"Mau kemana emang?" tanya Raga terlihat santai.

"Mau nonton live concert sama ke club" jawab gadis itu. "Ini mah, mas Zo yang enak-enak pergi" gerutunya lagi.

Raga kembali terkekeh.

"Entar kalau bapake sama mamake udah pulang, temani gue ke club yuk!" ajak Raya, berusaha merayu Raga.

Raga menyeringai. Tangannya terangkat untuk memperbaiki tatanan kacamatanya yang melorot.

"Emang di kasih izin?" tanya Raga menantang.

Terlihat bibir kembarannya menipis, dengan mata menajam. "Lo ada niat mau ngadu ya?" tuduh Raya.

Raga kembali tertawa.

"Ya enggak. Cuma, coba pikir kalau itu terjadi" jawab Raga santai.

"Santai kalau gitu! Kagak bakal ketahuan. Ntar ajak mas Zo buat nyusulin kita" ucap Raya masih dengan nada mengajak Raga.

"Jam berapa?"

Raya melirik sekeliling, mencari keberadaan jam.

Sedangkan Raga, laki-laki itu kembali terkekeh. Saudara kembarnya ini susah-susah cari jam, padahal di tangannya ada jam.

"Ini sudah jam 9 malam. Mama sama papa pasti pulang sekitaran jam 10 atau 11 malam. Kalau gitu, kita cuss jam 12" jawab Raya semangat.

Raga hanya mengangguk setuju. Dia akan lebih tenang, jika dirinya yang pergi ke club malam bersama kembarannya.

Stuck on Twins (DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang