"Berjuanglah untuk apa yang kau impikan, yakinlah Selalu ada harapan bagi mereka yang berdoa dan akan diberikan jalan bagi mereka yang selalu berusaha."
Setelah perjuangan yang begitu panjang dimasa putih-biru, dengan segala berkat do'a dan usaha, kini Aluna menginjakkan kaki disalah satu SMA ternama di kota. Aluna tampak begitu ceria dan bangga ketika dirinya masuk dalam salah satu daftar nama siswi baru di sekolah yang selama ini ia impikan. Di dalam bayangan Aluna, dapat menjadi salah satu siswi di sekolah ini hanyalah halu yang tak akan tersampaikan, Namun takdir membawanya kemari. Tak disangka pula, sahabat-sahabat dimasa putih-biru kembali menemani perjuangan Aluna dimasa putih-abuabu
***
Akhirnya hari pertama Aluna menjadi siswi SMA pun tiba. Tetapi, hari ini bukan hari yang baik untuknya. Aluna yang sangat benci dengan kata terlambat, ia justru bangun kesiangan dihari pertama ia masuk sekolah. Ia bergegas untuk mandi, untung saja yang dibutuhkan hari ini, sudah disiapkan kemarin. Masuk sekolah seharusnya pukul 06.45, tapi dipukul 06.30 Aluna baru saja berangkat dengan terburu-buru, bahkan ia tak menyelesaikan sarapannya. "Ah, hari yang sial", kata Aluna didalam hati. Setelah 17 menit perjalanan, ia sampai di sekolah. Karena statusnya adalah siswi baru, Aluna dengan keterlambatannya hanya diberi peringatan oleh guru dan panitia MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Setelah insiden keterlambatannya, Aluna segera menemui sahabat-sahabatnya, panggil saja Uli dan Mala. Aluna menceritakan kepada mereka apa yang mebuatnya sial hari ini, Uli dan Mala bukannya menenangkan Aluna, mereka justru larut dalam tawa, karena selama masa putih-biru Aluna tak pernah terlambat sekalipun, bahkan Aluna selalu mengomeli teman-temannya yang datang terlambat. Mereka bertiga pun mengikuti seluruh rangkaian MPLS yang sudah disiapkan sekolah dan panitia.
**
Tibalah disalah satu rangkaian acara MPLS yang menarik perhatian setiap siswa-siswi, yaitu pengenalan segala ekstrakurikuler dan organisasi yang ada di sekolah baru Aluna. Aluna tak mengalihkan pikiran dari awal sampai akhir penjelasan yang diberikan oleh kakak kelas perwakilan ekstra/organisasi yang ada. Dalam raut mukanya yang begitu serius, Ia tampak tertarik dengan semua ekstra dan organisasi, Aluna pun bingung, dimana ia akan mengasah diri dan kemampuannya. Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi, Aluna bersma Uli dan Mala membeli makanan di kantin sembari mendiskusikan ekstra/organisasi apa yang akan mereka pilih untuk menemani masa putih-abu. Setelah perbincangan yang begitu panjang, akhirnya Aluna memilih untuk mengikuti Dewan Ambalan, PMR, dan juga ekstra yang mendalami bahasa inggris. Tidak perlu heran, namanya juga Aluna, manusia tak kenal lelah.
***Pukul 15.15, waktu pulang sekolah pun tiba. Aluna dan teman-temannya segera pulang kerumah. Aluna ingin cepat-cepat pulang dan memberi tahu mamanya apa saja ekstrakurikuler yang ia ikuti. Sesampainya di rumah, tak lupa Aluna mengucapkan salam, lalu mencium tangan mamanya. Setelah itu Aluna mulai bercerita, tak disangka mama Aluna berkata "Sepertinya kalau ikut OSIS di SMA itu keren ya." seketika Aluna mendengarnya, ia langsung tertarik untuk mengikuti seleksi osis, hanya untuk menyenangkan mamanya.
YOU ARE READING
Tentang Aluna
Teen FictionIa adalah seseorang yang dikenal dengan berbagai kesibukannya dalam berorganisasi, panggil saja Aluna. Siswi yang tak pernah kenal dengan kata lelah, selalu berlarian kesana kemari untuk menyelesaikan urusannya. Namun dibalik itu hatinya tak tertata...