12

13 5 0
                                    

"Cantik dan selalu ku
rindukan"

"Saya dokter Soya Prateyo, dari rumah sakit heaven (ngarang indah) . Tolong langsung siapkan ruangan operasi" Ucap wanita itu.

Semuanya masih nampak kaget termasuk Jaka.
"Cepatt!!" ulang Soya lagi.

Suster-suster tersebut bergegas menyiapkan ruang operasi seperti pinta Soya dan membawa pasien tersebut ke dalam.

Jaka tidak dapat berbuat apa-apa, dia hanya diam. Dia masih terkejut dan bingung, apakah yang dilihatnya tadi itu adalah benar Soya atau bukan. Dia tidak pernah dapat menghubungi Soya dan keluarganya tetapi, sekarang Soya mendadak muncul di hadapannya.

Sesaat terbangun dari pikirannya itu, Jaka masuk kembali ke dalam rumah sakit.
Suster-suster lain yang melihatnya kemudian menghampiri Jaka.

"Dok, itu orang nya kan? " tanya salah satu suster.

"Ha? "kaget Jaka.

"Yang dibicarakan direktur tempo hari. Kalau akan ada dokter baru di Unit Gawat Darurat" jelas suster itu. Jaka fikir suster itu bertanya bahwa wanita tadi adalah orang yang dia tunggu selama ini. Ternyata tidak, Jaka merasa lega.

"Sepertinya begitu" Jawab Jaka.

"Wahh dia cantik sekali dok. Iya kan?" ucap suster lainnya. Jaka hanya diam. Wajah Soya yang di lihatnya tadi masih terbayang-bayang di fikirannya.

"Dok? " panggil suster tadi menyadarkan lamunan Jaka.

"Ha? iya" Jawab Jaka kemudian berjalan ke ruangannya.

Jaka mengingat kembali bahwa beberapa hari yang lalu direktur rumah sakit mengumumkan bahwa akan ada dokter baru baru dari rumah sakit kerja sama di inggris. Tapi Jaka tidak menyangka bahwa dokter itu adalah Soya.

Dan yang lebih membuatnya tidak menyangka lagi, Soya sekarang adalah seorang dokter. Itu berarti selama ini Soya kuliah kedokteran berbeda dari jurusannya dulu pas di sini.

Jaka berencana akan menemui Soya setelah operasi. Sambil menunggu, dia pergi mengecek pasien-pasiennya. Dia mendatangi mereka satu-satu dan bertanya perkembangan kesehatan mereka.

Setelah mengecek semua pasiennya, Jaka hendak ke meja administrasi memeriksa sesuatu. Saat berjalan kesana, saat itu juga Soya tepat keluar dari ruang operasi.

Jaka berhenti berjalan, dan di ujung sana Soya juga tampak berdiri menghadapnya. Jaka terdiam tidak tahu harus bagaimana, sudah lama dia tidak bertemu dengan Soya. Apakah dia harus berlari memeluk Soya, melepas rindunya selama ini atau menyapanya seperti menyapa teman lama atau malah menyapanya seperti dia menyapa dokter lain.

Soya kemudian perlahan duluan menghampiri Jaka.
"Apa kabar kak?" Sapa Soya saat berada tepat di depan Jaka.

"Ai..” ucap Jaka. Soya membalasnya dengan senyuman.

"Kakak tampak keren pakai jubah dokter" ucap Soya.

"Kapan balik ke sini Ai ?" Tanya Jaka.

"Kemaren kak, maaf Soya ga nemuin kakak dulu" jawab Soya.

"Jadi, Bunga yang kemaren di kuburan kak Yoza itu kamu yang bawa ?" Jaka teringat bunga yang kemarin di lihatnya di kuburan kak Yoza yang awalnya dia sangka itu dari Meli.

"Iya kak, ketika sampai disini Soya langsung ke sana" jawab Soya.

"Kamu sekarang jadi dokter? " mengeluarkan rasa penasarannya.

"Iya kak. Soya kuliah kedokteran dan kerja di rumah sakit heaven. Pas Soya bilang mau keluar dan pindah ke kesini. Rumah sakit nyaranin Soya pindah ke rumah sakit ini. Ternyata kakak juga kerja di sini" jelas Soya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why Gone? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang