Yeorobun, voment donggggsssss. 😇🐬🐻
Tinggalkan jejakmu di sini. 🐾
Happy reading and hope u like it. 😭🍡🍢--------------------
Apa salah kalau aku terlalu percaya sama kamu? Jujur, aku terlanjur terbiasa atas adanya kamu di setiap kegiatan aku. Maaf kalau aku menyusahkan dan membebani. Tapi, apa hatus kamu melakukan ini?
-------------------
Rasa khawatir memang wajar di alami sang kakak, sesaat keluarga atau orang yang di sayangnya dalam bahaya. Tapi tidak dengan jaehyun. Sekarang, bukan lagi tentang khawatir, tapi marah dan bingung jadi satu.
Jaehyun terduduk di sofa--ruangan jinyoung di rumah sakit. Dengan posisi malas dan wajah terlihat dingin dan gak bersahabat.
"seharusnya kamu mikir dulu sebwlum bertindak. Kalau kayak gini, orang lain justru yang jadi korban! " itu kata ayahnya, dengan suara tinggi.
Ini, ini yang di dengar jaehyun mulai dari sepuluh menit yang lalu setelah ia datang ke rumah sakit ini.
Jinyoung akhirnya memberi tahu keadaan yerin dan keberadaannya pada istri dan anak sulungnya.
Sebenarnya, jaehyun gak akan melakukan ini, kalau misal orang tuanya memberikan penjelasan tentang sesuatu yang di bilang rahasia itu. Mungkin dia bisa menimbang untuk tidak menghajar orang itu, mungkin.
Semua ini terjadi saat jaehyun berniat masuk ke ruang inap yerin. Tapi setelah membuka pintu itu, jaehyun mendapati lelakip aruh baya yang menggenggam tangan yerin yang menurutnya lancang. Orang itu seung gi. Dan setelahnya jaehyun panas dan menggeram. Memukul dan menghajar seung gi hingga babak belur. Seung gi yang belum siap, kalah hanya dengan pemuda yang di kuasai amarah.
Jaehyun mendengus dan membuang nafas kasar. "apa yang ayah lakuin, waktu liat yerin di kondisi seperti di lecehkan oleh lelaki pedovil? " katanya.
Kalau orang yang gak tau, pasti mengira begitu dan se pemikiran dengan jaehyun untuk menghajarnya. Bayangkan, jaehyun sebagai kakak melihat lelaki paruh baya memegang tangan seorang gadis. What? What your opinion about it?.
Jaehyun gak salah, kan?. Walau sekarang seung gi berada di ruang perawat untuk mengobati lukanya, jaehyun gak mau ngaku salah.
Jinyoung mendesis. "jaehyun ... "
"tell me something, dad. Don't make me feel like the bad brother." katanya dengan penekanan. Dia heran, fakta sebesar ini, kenapa sampai dia berunur dua puluh dua tahun saat ini, dia baru tau. Dia lebih berfikir seperri saudara yang buruk dan seperti orang asing.
Jinyoung duduk, memijat pangkal hidungnya yang sakit. Serta kepalanya sedikit pening.
"yerin, bukan anak kandung ayah, dan bukan adik kandung kamu "Jaehyung menegang, merasa gak percaya. Dia meneguk ludah dan memaautkan alisnya.
Jinyoung tediam. Apa sekarang waktunya jaehyun tau?
" lanjut, yah. " kata jaehyun dengan mempertahankan wajah dinginnya.
Jinyoung merasa kalau anak sulungnya ini benar benar sayang atas yerin, yang bahkan bukan adik kandung. Seperti menuntut dan gak terima atas fakta.
"dulu, ayah pertama kali nikah sama bunda kamu. Setelah kamu empat taun, kita cerai. Dan kamu ikut sama ayah, atas perjanjian kita. Kita cerai karena waktu itu ayah sama bunda kamu sama sama keras kepala atas profesi dan jabatan. Ayah yang saat itu pertama kali memegang alih rumah sakit ini, dan bunda kamu yang sibuk lanjut kuliah dan menekuni keahliannya di bidang seperti sekarang. Dan setelah cerai, ayah gak nikah lagi, karena jujur, ayah masih cinta sama bunda kamu. Tapi bunda kamu enggak, dia nikah sama seung gi, orang yang kamu hajar tadi. dia memang lelaki pengusaha, tapi gak se sibuk ayah yang bahkan susah meluangkan waktu untuk kalian. Setelahnya, lahirlah yerin."
KAMU SEDANG MEMBACA
the 520
Fanfiction[the 520] Taerin time " bisa hargain keadaan gue,? gue emang egois, keras kepala, pembangkang, bego, bodoh, tapi tolong, gue juga manusia, gue masih punya hati Manusia emang maunya yang sempurna, siapa yang mau menampung orang kaya gue? Gak ada,kan...