Pagi ini nampak begitu cerah. Matahari mulai bangun dan menyinari dengan sangat terang ibukota yang sangat ramai pagi ini.
Navya bergegas menghabiskan segelas susu nya dengan terburu-buru karena waktu sudah menunjukkan pukul 6.45.
Yap, sudah ditebak ia akan terlambat masuk ke sekolah. Ditambah hari ini adalah hari senin, dimana orang-orang memulai aktivitas nya.
Setelah bermacet-macet an dijalan bersama sang ojol, akhirnya Navya sampai di sekolah nya.
Saat sampai di depan gerbang ternyata pintu gerbang sudah ditutup dan dia tidak akan bisa masuk. Kecuali dengan menyogok sang satpam.
"Pak please, saya mau masuk pak"
"Aduh non Navya lagi. Kok telat lagi sih non"
"Iya pak, maaf. Please pak saya janji ini yang terakhir pak. Bukain ya pak"
"Gimana ya non, kemarin aja non telat saya bukain gerbang nya saya kena marah Pak Raka"
"Pak please pak, kasian in saya pak"
"Yaudah deh non, janji ini yg terakhir ya non"
"Iya pak, nanti pulang saya traktir baso bu Tika ya pak"
"Oke non"
Setelah lolos dan bisa masuk ke dalam sekolah nya. Ia langsung menyelinap dengan gaya seribu kilat ke kelas nya.
Untung nya Bu Ghita guru matematika nya belum masuk ke kelas.
"Kemana aja lo anjir telat mulu"
-Violet"Tadi gua sakit perut let jd lama"
-Navya"Hari ini sakit perut, kemaren kesiangan bangun, besok apa Nav?"
-Aretha"Ye lo diem aja deh. Kayak yg gatau gua gimana aja si"
-Navya"Yaudah mana pr biologi?"
-Aretha"Giliran ada mau nya aja lo!"
-NavyaMereka mengikuti pelajaran seperti biasa. Dengan kepala yang serasa dibakar saat mendengar rumus-rumus matematika yang diberikan bu Ghita.
🦋✨🦋✨🦋✨
Saat berada di kantin untuk makan siang, terlihat ada kerumunan orang yang sedang terpukau melihat sesuatu.
Dengan rasa penasaran nya Navya, Violet dan Aretha melihat ke kantin lebih dekat untuk melihat nya.
"Itu ada apaansi rame - rame udh kyk mau bagiin sembako aja"
-Violet"Oh gue tau kenapa rame. Pasti karna ada Hayden"
-Aretha"Hayden? Siapa tuh?"
-Navya"Itu murid baru yg kata nya dulu nya pemain basket terkenal gtu. Terus ganteng"
-ArethaSetelah melihat sekilas sosok Hayden mereka memutuskan untuk pergi makan sesuai tujuan nya ke kantin tadi.
"Gua ke perpus dulu ya."
-Navya"Udh selesai lo makan?"
-Violet"Ih Violet, lo punya mata kan? Pertanyaan lo ga logis banget buat di tanyain tau ga"
-Navya"Yee, yaudah yaudah sana pergi lo yang lama"
-VioletSetelah selesai makan dan membayar tagihan makananya Navya memutuskan pergi ke perpus untuk menghilangkan suntuk nya.
Saat diperjalanan menuju perpus tiba - tiba sebuah bola basket meluncur kasar di pinggang Navya.
"Aw"
"Heh punya mata ga si lo? Lapangan udah se gede gtu juga masih aja lempar ke luar lapangan""Eh sorry sorry ga sengaja"
Tanpa Navya sadari, cowok yang tidak sengaja melempar bola basket ke arah nya adalah Hayden.
Murid baru yang mendadak populer di sekolah nya. Dan sekarang mereka sudah menjadi tontonan banyak mata karena obrolan yang tidak sengaja itu.
"Gue Hayden"
Hayden tiba - tiba menjulurkan tangan nya untuk berkenalan dengan Navya.
"Udah bikin gue sakit karna bola lo itu. Ga nolongin, ngajak kenalan lagi"
"Gatau diri banget!""Yaudah sini gua tolongin. Apa yang sakit?"
"Gausah gue bisa sendiri"
Karena sadar ia sudah menjadi tontonan banyak mata, Navya segera bangun dan pergi meninggalkan Hayden yang mendadak terpaku.
"Hey, nama lo siapa?"
Hayden berusaha meneriaki Navya yang sudah mulai berjalan jauh.
"Gue boleh minta id line lo?"
Spontan Navya berhenti berjalan dan menoleh. Dilihat nya Hayden yang sekarang sudah ada disamping nya (lagi).
"Apa tujuan lo nanya nama gue dan minta id line gue?"
"Ya, gue pengen kenalan doang gaboleh?"
"Gausah modus. Tampang kayak lo tuh keliatan banget playboy nya."
"Oh yaudah klo emang lo ga mau ngasih. Gapapa, gue akan dapetin sendiri id line lo dan nama lo. Tenang aja"
Nyebelin banget sih lo!
Batin Navya kesal pada Hayden.Tanpa memedulikan Hayden lagi, Navya pergi melanjutkan perjalanan nya menuju perpus.
Setelah sampai di perpus dan memilih - milih buku yang akan ia baca hari ini, Navya duduk di salah satu kursi di perpus dan mulai membaca buku.
Entah mengapa, Navya kehilangan konsentrasi nya saat membaca buku dan tiba - tiba ia memikirkan Hayden.
Memikirkan mengapa Hayden ingin berkenalan dengan nya.
Apa Hayden suka gue?
Tapi ga mungkin.
Masa secepet itu sih.
Gak gak gak.
Mana mungkin orang kayak dia suka sama gue.
Itu lah yang dari tadi menghantui pikiran Navya. Sampai akhirnya pikiran dia sendiri itu yang membuat nya kesal sendiri.
Karena kehilangan mood untuk membaca, akhir nya Navya memutuskan untuk kembali ke kelas. Lagi pula emang udah seharus nya dia ke kelas karena emang udah bel.
Selama di kelas, Navya tidak bisa konsentrasi penuh menerima pelajaran.
Sampai pada saat pak Vero memanggil nama nya pun ia tidak mendengar nya.
"Navya? Navya Adelline!"
"Eh iya pak? Kenapa pak?"
"Coba tolong jelaskan apa yang sudah bapak sampaikan tadi"
"Hah? Gimana pak?"
"Sudah, ayo cepat berdiri dan jelaskan pada teman - teman mu!"
Dengan perasaan malu dan deg deg an Navya berdiri dan menjelaskan apa yang ia ingat tentang materi hari ini.
Untung saja Navya memiliki otak yang cerdas jadi dia sudah mempersiapkan materi dikepala nya sebelum dibahas di sekolah.
Waktu cepat berlalu, dan jam pulang pun datang. Seluruh siswa berhamburan keluar kelas dan pergi pulang.
Navya yang sedang sangat malas untuk berinteraksi dengan teman - teman nya itu langsung menuju gerbang untuk menepati janji nya pada Pak Adi, satpam sekolah nya dengan membelikan 1 bungkus bakso.
Setelah membeli bakso dan memberikna nya pada Pak Adi, Navya langsung meng- order ojek online dan pulang ke rumah nya.
🦋✨🦋✨🦋✨
jangan lupa tinggalkan jejak berupa votement! 💛