Sejauh ini kedudukan Bhre Waskito masih berada di urutan teratas tersangka kasus pembunuhan berencana Lady Nerida.
Nic berada di urutan kedua.
Noran berada di urutan ketiga.
Aku sudah mempelajari satu bundle berkas yang sedikit banyak menguak rahasia kelam keluarga itu. Segala macam tindak kriminal ada di sana, bahkan sudah terjadi sejak Earl of Devonshire ke tiga belas.
Semacam kutukan, tapi tidak ada satupun anggota keluarga Devonshire yang bersih dari catatan kriminal. Paling tidak ada satu noda hitam yang tertoreh dalam sejarah keluarga mereka.
Sudah sejak lama otoritas atas mengetahui hal ini namun kekayaan keluarga Devonshire yang berlimpah ruah mampu membungkam mulut-mulut gatal itu. Sedangkan yang teguh pendirian akan berakhir meregang nyawa, entah bagaimana caranya.
Pada akhirnya kekuatan hukum di mata mereka berjalan sesuai pepatah yang beredar di masyarakat, yakni tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Sayang sekali keluarga itu seolah dilindungi kekuatan tak kasat mata yang membuatnya tetap diterima di masyakarat, bahkan dipuja. Kebajikan yang dilakukan oleh keluarga itu nyatanya mampu menutupi kebobrokan mereka.
Sebagian besar kalangan berhasil terkecoh, khususnya kalangan ton, sehingga kecil peluang mereka dikucilkan oleh masyarakat.
Mataku masih menekuri catatan kriminal dari satu putra dan dua putri kembar Earl of Devonshire ke enam belas, alias Malroy Devonshire.
Bahkan Lady kebanggaan masyarakat ton Inggris modern seperti Nerida saja punya percikan noda hitam. Ini gila.
Nic dan Noran jangan ditanya. Catatan kriminal mereka tak ubah layaknya catatan kriminal seorang psikopat. Ya Tuhan, mengingat aku masih harus berurusan dengan dua orang itu ke depan membuatku merinding.
Sial, apakah nyalimu hanya sebesar biji kacang polong, George?
Aku memijit pangkal hidungku, pusing. Kepalaku kembali berdenyut memikirkan aku tak bisa lagi memandang mereka dengan cara yang sama. Mereka semua ibarat serigala berbulu domba. Keputusan Rocco memang sudah tepat. Si pirang itu pasti bermain aman.
Bekerjasama dengan Noran tidak ada bedanya dengan bom waktu. Pria itu tidak lebih membahayakan dari yakuza meskipun penampilan luarnya bak malaikat.
Nic. Aku tak habis pikir, gadis sepertinya mampu melakukan hal-hal gila yang nyaris tidak pernah terpikirkan oleh akal sehat. Mengenai apa yang ada di bilik rahasia itu, aku yakin sembilan puluh sembilan persen hasil mahakaryanya.
Aku jadi sangsi, Bhre terlibat atau tidak.
Nyaris aku menyingkirkan nama lelaki itu jika saja aku tak mengingat perkataan Rocco tempo hari.
Nic terlihat bersama Bhre.
Jika waktu itu aku berasumsi Bhre memperalat Nicola untuk membantu jalannya pembunuhan berencana itu, maka sekarang sebaliknya. Siapa yang tahu gadis itu mempengaruhi dan memanipulasi pikiran Bhre?
Dalam hal ini aku percaya Noran. Dia yang lebih tahu karakter adiknya karena mereka tumbuh bersama. Meski Noran terlihat berbahaya, kurasa pria itu hanya bertindak kejam jika ada yang mengusik kedamaiannya.
Sayup-sayup kudengar alunan nada Adele - Someone Like You dari jauh. Aku buru-buru menyingkap jendela, dan melihat jemari gadis bersurai brunette itu sedang bergerak lincah di atas tuts piano.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Piano That Tingled At Night
Mystery / ThrillerHRH Prince George Blaire of Greece, Putra Mahkota dari Yunani harus merelakan gelarnya sia-sia semenjak negaranya berubah menjadi negara republik. George dan kedua orangtuanya memutuskan kembali ke tanah air ibunya dan tinggal di kota kelahiran sang...