Setelah keluar dari perusahaan itu. Aku berniat mampir sebentar di sebuah warkop sekitar perusahaan. Kenapa aku lebih suka ke warkop? Karena tentu saja. LEBIH MURAH. Hehe.
Setelah memesan menuman, membayar lalu duduk. Aku membuka hpku. Setelah mengecek wa aku lari ke game yg sedang booming saat ini. MOBILE LEGEND.
Sesaat setelah itu pesananku datang dan aku hanya menyeruput sedikit setelahnya fokus bermain game.
Saking fokusnya aku tidak tau bahwa ada seseorang yg sedang duduk didepanku. Menatapku. Dan dengan sabar menunggu ku selesai bermain.
45 menit kemudian ......
Aku sangat kesal karena kalah di game ini. Sehingga aku sedikit membanting hp kesayanganku. Dan sedikit mengumpat.
Tiba-tiba ....
"Tuan muda." Ucap seseorang diseberang.
Saat aku menengok melihat orang itu. Aku terkejut setengah mati. Sejak kapan dia disitu?
"Hei Mr. Steve. Sejak kapan kau disitu ha? Kenapa kau disitu? Kau membuatku terkejut." Aku langsung mengoceh dan menanyakan sejak kapan keberadaannya di sekitarku.
Lalu aku melihat ke sekitar. Ke kanan dan ke kiri berulang kali.
"Tuan Besar ingin bicara denganmu, tuan muda." Ucap Mr. Steve.
Sejenak aku mencoba untuk mencerna kata-katanya.
"Ada apa?" Aku menatapnya dingin dan bertanya tujuannya apa.
"Maaf atas kelancangan saya Tuan Muda, tapi Tuan Besar tidak memberitahu sama sekali." Jawab Mr. Steve dengan sopan.
Aku menghela nafas.
Kenangan waktu itu masih menghantuiku. Dan membuatku sedikit takut."Paman. Bilang padanya aku tidak bisa menemuinya. Besok aku harus bangun pagi untuk bekerja. Aku akan menemuinya jika ada waktu luang." Jawabku pelan. Bagaimanapun Mr. Steve sudah ku anggap keluargaku sendiri. Dan dia juga yg sudah merawatku beberapa tahun terakhir. Sejak aku ditemukan oleh keluarga PARK dan KYU.
"Baiklah. Jika begitu. Apa dirimu sudah makan?" Tanya Mr. Steve. Dia sudah kembali berbicara seperti biasa. Itu artinya dia sudah lega mendengar perkataanku.
"Sudah, paman." Jawabku sambil tersenyum kecil.
"Kalau begitu, saya pamit terlebih dahulu, Tuan Muda." Lalu sedikit membungkuk dan berjalan keluar warung.
Aku merenung.
Mungkin menurut kebanyakan orang menjadi orang kaya itu adalah suatu yg membahagiakan. Banyak uang. Tidak perlu khawatir tentang uang yg akan habis. Bisa beli ini itu tanpa berpikir panjang. Aku menghela nafas panjang dan mulai mengambil rokok di saku lalu mulai membakar dan menghisapnya dalam.
Itulah yg ada difikiranku saat itu. Tapi saat aku tau bahwa aku adalah anak dari Tuan Besar Park JinHyuk dan Nyonya Kyu Jiseo aku sama sekali tidak mengerti. Kenapa harus aku? Apalagi Park Jinhyuk yg notabene adalah ayahku adalah seorang Ketua Gengster Terkenal di Asia. Bahkan dari konglomerat sampai orang2 politik segan akan ayahku.Tapi aku membencinya. Karena dia membiarkan istri yg notabene adalah ibu kandungku harus mati saat dia sedang dikejar oleh musuhnya.
Jika dia benar-benar mencintai ibuku seharusnya dia pergi menyelamatkannya bukannya malah pergi dan membiarkan ibuku mati karena di tawan oleh musuh ayahku.Park Empire Company.
Aku menghela nafas panjang berkali-kali. Aku hanya ingin hidup biasa seperti yang lainnya. Memiliki teman, memiliki seseorang yang aku cintai dan yang juga mencintaiku. Kenapa aku hidup seperti robot seperti ini? Yang harus melakukan segala hal yang Ayah Kandungku inginkan. Lalu, apa gunanya keinginanku.
Menjadi Pewaris Tunggal. Itu bukanlah keinginanku. Ayahku Kandungku hanya ingin membalas kesalahan dan penyesalannya saja. Mungkin semua orang menginginkan semua itu. Tapi aku tidak!!
Aku hanya ingin bersama dengan orang yang ku cintai. Apakah itu salah? Meskipun orang yang ku cintai itu juga seorang Perempuan. Siapa disini yang disalahkan? Perasaanku kah? Salah jika aku punya perasaan ini? Aku juga manusia yang memiliki sebuah perasaan.
Aku menghela nafas panjang lagi dan memejamkan mataku. Kehidupanku yang lalu. Aku ingin melupakannya dan tak ingin mengingatnya lagi. Tapi, kenapa lagi2 tidak bisa?
Setetes air mataku mengalir begitu saja. Jika memang ini salah, kenapa harus ada rasa ini? Aku menangis takdir dan kehidupanku sendiri. Aku kesal dengan diriku sendiri.
Aku membuka mataku dan melihat sekitarku. Orang yang berlalu lalang kesana kemari. Sembari memegang telvon ditelinga mereka atau orang yg sedang kasmaran disana. Seperti tidak ada beban dihidup mereka. Mereka tertawa bersama dengan orang yg dicintainya. Apakah aku bisa seperti mereka? Untuk tersenyum saja aku terasa sngat sulit. Apalagi tertawa.
Aku merapikan barang2 ku dan beniat meninggalkan tempat ini. Aku ingin sebuah ketenangan. Aku ingin tidur untuk mengistirahatkan badan dan pikiranku yang lelah.
Aku berjalan menuju Halte dan menunggu bus yang akan menjadi meluncur ke arah yang ku tuju.
Saat bus sudah datang. Aku duduk di belakang sebelah kiri dan membuka jendela bus, dan saat bus sudah berjalan aku merasakan angin yg tenang menghempas wajahku. Terasa sangat menenangkan. Jika aku esok hari aku terlahir kembali. Aku ingin menjadi angin saja. Karena mereka begitu bebas dan menenangkan.
Aku memasang headsetku lalu memejamkan mata sejenak. Menikmati lagu dan hempaskan angin seperti ini. Membuatku sangat nyaman. Aku tersenyum tipis.
Saat aku membuka mataku. Aku melihat seorang wanita hamil didepanku. Aku melihat sekeliling. Semua kursi sudah penuh. Dan aku heran. Apakah tidak ada yang berniat bangkit dari kursinya dan menawarkan tempat duduknya pada wanita tersebut? Aku menghela nafas dan bangkit dari tempat dudukku.
"Permisi kak, kau boleh duduk disini." Kataku sambil mencolek bahu wanita itu.
"Ah iyaa, dik makasih. Tapi gpp. Sebentar lagi nyampek kok." Jawabnya tersenyum simpul.
"Gpp kak. Kakak duduk saja. Aku setelah ini turun kok." Lanjutku dengan sedikit senyuman untuk meyakinkannya. Sebelum menunggu jawaban darinya. Aku langsung bangkit dan menuntunnya duduk di tempat dudukku sebelumnya.
"Kakak lagi hamil. Nanti kakak capek. Kan kasian dedeknya." Kataku sedikit mencairkan suasana. "Jendelanya ditutup ya kak. nanti kakak masuk angin." Lanjutku lalu aku menutup jendela yg tadi ku buka.
"Terima kasih." Ucap wanita itu sambil tersenyum.
"Sama-sama." Balasku sambil sedikit tersenyum. Lalu aku membuka hpku dan melihat banyak sekali notif dari sepupu konyolku.
Saat bus berhenti. Aku berpamitan dengan wanita yg tadi ku tawari duduk untuk segera turun dari bus karena aku sudah sampai di tempat tujuanku.
Aku berjalan sebentar menuju apartemen sepupuku. Lalu tiba-tiba sebuah mobil berhenti di sebelahku. Sikapku tiba-tiba berubah menjadi dingin. Kalian pasti tau kenapa. Karena ya..
Itu adalah mobil pribadi Ayah Kandungku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely GxG
Teen FictionFathur ilahamsyah Perdana A.k.a Park Seo Kyu Frank A.k.a Park Hyun Jun