Chapter 2 - Gadis pirang📌

23 2 1
                                    

*_*

Hari ini hari minggu, jadi hari ini aku akan jogging keliling komplek. Sudah menjadi kebiasaanku dan Nadin dalam dua bulan terakhir. Seharusnya Nadin ikut, tapi kemarin sore dia bilang akan  pergi ke luar kota untuk menjenguk neneknya yang sakit. Jadi hari ini aku sendirian joggingnya. Toh, adikku pasti kalau diajak jogging di hari minggu gak mau, dia pasti molor karena main game sampai larut malam.

Oh iya, aku belum memperkenalkan keluargaku padamu, aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan dua adik. Kedua orang tuaku sama-sama bekerja di salah satu pabrik industri deket komplek rumah sebagai mandor. Aku memiliki dua adik, yang pertama laki laki- Reno namanya, dia sekarang duduk di bangku SMP kelas 2. Dan adikku yang kedua itu perempuan, namanya Zoya dia baru berusia 5 tahun, jadi dia masih anak TK.Sebagai anak pertama, aku harus mandiri dan gak boleh manja karena aku harus memberi contoh pada kedua adikku.

Oh iya, jadi kelamaan cerita nih. Aku mengikat tali sepatu olahragaku. Hari ini aku hanya memakai kaos lengan pendek berwarna pink dan celana training  tigaperempat  warna hitam yang kelihatan pas kalau dipadukan dengan kaos pink ku. Walaupun rambutku panjangnya hanya sebahu, tapi tetap aku ikat ketika olahraga seperti ini, pasti nanti aku keringetan, biar gak berantakan aja gitu. Tak lupa aku menyampirkan handuk kecil di leherku.

Belum sampai aku melangkahkan keluar kamar, tiba tiba poselku bergetar disana tertera sebuah nama yang begitu asing bagiku.


Arjuna ganteng

Morning little girl😙


“Ehh.. loh ini kontak siapa? Perasaan aku gak pernah nge-save nama ini, norak banget pakai embel-embel ‘ganteng’. Atau jangan-jangan cowok yang kemarin di kantin ya. Lancang banget”, Gerutuku kesal.

Tanpa berniat untuk membalas pesannya, Aku menyimpan HP diatas meja tidur. Memang sudah kebiasaanku, aku jarang  membawa HP kemana mana kecuali kalau ada yang penting, baru akan kubawa. Maka jangan heran kalau nanti ada yang telfon atau apalah, mereka harus ekstra sabar menungguku sampai ke rumah untuk mengecek ponselku. Hehe...

Akhirnya tepat pukul 6 pagi aku sampai di taman. Kulihat sekeliling  taman, masih sepi mungkin nanti sekitar jam 7 akan dipadati orang-orang jogging ataupun orang yang hanya sekedar duduk di bangku taman sambil foto-foto.

Aku  menghitung sudah 5 kali aku mengelilingi taman yang cukup luas ini. Biasanya aku dan Nadin hanya dapat mengelilingi sampai 3 kali saja, entah kenapa hari ini aku tambah bersemangat, mungkin cuaca yang mendukung juga,hehehe.. untuk putaran terakhir, aku memutuskan untuk jalan santai saja agar lebih menikmati udara yang sejuk dan bunga warna-warni yang indah ini.

Tanpa kusadari ada orang disampingku dengan jalan sejajar menarik tanganku untuk digenggamnya. Karena reflek, aku melepaskan tanganku dengan kasar. Ketika aku mendongakkan kepalaku ke arahnya, ternyata dia lagi. Cowok datar yang menyebalkan itu.

Aku terkejut ketika wajahnya berubah datar dan mata tajamnya menatapku, seolah olah binatang buas yang ingin menerkamku.

"Kenapa gak di bales pesannya?”, Aku takut dengan tatapannya sepeti itu. Aku menundukkan wajahku tanpa ingin untuk menjawab pertanyaannya sedikitpun.

“ Emangnya saya sebegitu menakutkan dimata kamu ya? sampai kamu ketakutan seperti itu?”

Lagi-lagi dia mengulang pertanyaannya kemarin.Ya jelas lah, tatapan kamu aja datar gitu seperti makhluk halus, ditambah lagi kemarin, aku diceritain Nadin kalau Kak Arjuna itu cowok Nakal, sering ngerokok dan berantem. Kan jadi takut kalau nanti aku ditonjok gitu(lebay amat sih hehe..)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Get RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang