2회 (end)

2.5K 253 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









•••

Musim dingin terlewati dalam kesunyian. Tak ada kehangatan yang berarti, semua hampa tanpa senyumnya.Semua terasa hambar tanpa tawa cerianya. Kini, hanya waktu dari Tuhan yang bertahta di atas segalanya.

Waktu,yang akan menentukan kapan ia harus terbangun.Waktu pula yang akan menentukan perjalanan takdir selanjutnya.

Satu minggu terlewati sudah.
Taehyung selalu menyempatkan diri untuk menemani Jungkook di rumah sakit. Bahkan ia sering menginap dan paginya ia akan pergi ke sekolah. Begitulah seterusnya.

Taehyung masih bersabar meski belum ada perubahan yang berarti pada kondisi Jungkook. Anak itu,rupanya terlalu lelap dalam mimpi panjang. Atau mungkin anak itu sudah terlalu lelah menghadapi liku nasib yang selalu membawa derita untuknya.

" Jimin, aku ingin bicara padamu."
Taehyung menghentikan langkah Jimin yang baru saja ingin masuk ke dalam kantin.

"Lusa, aku harus pergi ke Amerika selama dua bulan. Mengikuti program pembelajaran khusus tahunan yang diadakan oleh pihak sekolah. Maaf, baru sempat memberitahumu."Terang Taehyung.

"Jadi?"

"Aku mohon, temani Jungkook selama aku tidak ada di sini."

Jimin tersenyum miring. Tanpa diberitahu juga dia akan selalu menemani Jungkook setiap waktu. Dia sudah menganggap Jungkook seperti saudara sendiri.

"Wah,apa kau mulai menyayanginya , ketua Kim? " Taehyung mendengus kesal mendengar ejekan Jimin.

" Apa bukti selama ini belum cukup untu kau lihat?"

Jimin hanya mengedikkan bahu.

"Siapa tahu kau datang pada Jungkook hanya karena rasa kasihan." Celetuknya enteng.

" Jimin kumohon . Berhenti menyindirku. Aku sungguh berusaha untuk menyayangi dia apa adanya."

Jimin terkekeh melihat ekspresi memelas di wajah Taehyung. Setelah peristiwa yang menimpa Jungkook, Taehyung dan Jimin pun mulai berbaikan. Taehyung juga tak mengira jika Jimin dan Yoongi teman sekelasnya, ternyata adalah saudara kandung.

" Rawat adikku dengan baik. Dan bila ia terbangun, katakan kalau aku juga ikut andil dalam menjaganya.Awas saja kalau kau bicara yang tidak-tidak padanya." Ancam Taehyung .

Semua orang selalu berharap untuk kesembuhan Jungkook.Apapun yang terjadi nanti, mereka akan mencoba untuk berlapang dada dan tetap merawat anak itu dengan baik.

"Jungkookie, adikku ." Taehyung mengusap perlahan wajah pias Jungkook yang memutih pucat .

"Kau baik hari ini? maaf, kakak terlambat untuk mengakuimu sebagai adik selama ini. Maaf, kakak sudah begitu banyak menorehkan luka di hatimu. Maaf untuk semua cacian, semua makian yang pernah kakak lontarkan padamu.Itu pasti sakit sekali kan?"

STRAWBERRY GIFT [2shoot]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang