#2

6 0 0
                                    


Sehabis mandi, aku kedapur untuk mengambil makanan. Lalu aku berjalan ke ruang tv. Tapi aku lihat ada abang dan teman temannya. Aku berniat untuk putar balik dan makan dikamarku saja. Tapi...
"Hanna"
Abang memanggilku
"Kenapa?"
"Makan disini aja"
"Engga deh, ade dikamar aja"
"Disini aja"

Sebentar, itu bukan suara abang. Aku membalikan tubuhku, ternyata memang bukan abang yang berbicara, itu salah satu temannya.

Dia tersenyum. Kepadaku.
Aku membalas senyumnya.

"Hehe, engga deh" Aku masih teguh pendirian untuk makan dikamar.
"Yaudah" Kata abang.

Saat sampai dikamar, aku langsung tutup pintu dan duduk dikasur, sambil menonton youtube di hpku.

Tiba tiba aku teringat senyuman teman abang yang satu itu. Manis sih.

Jujur, saat ini aku tidak tertarik sama sekali padanya. Aku hanya suka senyumnya, tidak lebih.

~

Makananku sudah habis, aku lupa membawa minum. Mau tidak mau aku harus kembali ke dapur untuk mengambil minum.

Saat sampai didapur, aku menaruh piring yang tadi di tempat cuci piring. Aku langsung mencucinya.

"Hanna"
Aku menoleh ke sumber suara itu, abang.
"Cuciin sekalian dong" pintanya sambil menunjuk ke arah piring piring kotor itu.
"Cuci aja sendiri"
"Ih ga abang jajanin lagi ya"
"Iya iya" Aku nurut saja, lagi pula piring kotornya tidak terlalu banyak kok. Ya lumayan daripada tidak di traktir abang lagi.

Selesai mencuci piring, selesai juga permainan abang dan teman temannya.

"Yaudah Syid, kita pulang dulu ya" Ujar salah satu teman abang
"Cepet amat"
"Iya, udah sore juga nih"
"Yaudah deh"

Mereka semua pergi keluar.

"Hanna"
Ihh apalagi sih si abang, manggil mulu
"Apa?"
"Tolong cariin dong"
"Cariin apaan?"
"Kunci motor temen abang, warnanya item"

Aku menuju ruang tv, aku cari kunci motor teman abang itu.
Ketemu.
Aku pergi ke depan rumah.
"Nih bang" Aku memberikan kunci itu kepada abang.
"Wih, makasih. Nih" abang memberikan kunci itu ke temannya.
"Makasih ya" Ucapnya kepadaku, dia tersenyum tapi senyumannya tidak semanis yang tadi. (Beda orang)
Aku membalas senyumannya, lalu kembali ke kamar.

~

Sampai dikamar, aku mengambil hpku untuk melanjutkan nonton youtube yang tadi sempat terjeda.
Aku merasa haus.
Tadi aku sudah minum belum sih? Belum ya?
Dengan malas aku pergi lagi kedapur.
Aku ambil gelas dan tuangkan air sampai penuh. Lalu aku minum.
Selesai minum, aku melihat ke ruang tv
Ada abang dan satu temannya.
Masih ada temannya? Bukannya tadi sudah pulang semua?
Aku semakin mendekati abang dan temannya itu.
"Hanna ga usah pelan pelan gitu jalannya"
"Hah..eh..iya bang" Aduh, aku malu.
Aku berjalan seperti biasa menuju abang.
Aku duduk disamping abang.

"Ngapain?"
"Hah? Lah tadi abang suruh kan?"
"Abang cuma suruh jangan pelan pelan jalannya"
"Ohh.. yaudah, ade balik ke kamar ya?"
"Ya jangan"
"Terus ade ngapain disini?"
"Ikut ngobrol bareng kita aja" Ini bukan abang yang bicara, temannya.
Aku melihat ke arahnya. Dia tersenyum.
Aku sadar akan senyumnya, dia yang senyumnya manis itu.
"Emang pada ngobrolin apa?"
"Ya ngobrol ngobrol santai aja"
Padahal aku berharap yang jawab itu temannya abang, bukan abang.
"Oh"

_________________________________________

Jangan lupa di vote ya!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang