Sesampainya Kalisa di rumah sakit Khalid Husada, ia pun langsung menuju ke resepsionis.
" Mba saya mau tanya korban kecelakaan dengan nama Yusuf Ahmad dan Fahri Saputra dimana mba? ". Tanya Kalisa terburu-buru.
" Korban kecelakaan tadi pagi ada di UGD mba, dari sini silakan ke arah kanan aja mba". Jawab salah satu perawat itu.
Kalisa dan Satria pun langsung berlari ke tempat yang ditunjukkan oleh perawat itu.
Sesampainya di depan UGD Kalisa melihat bunda dan kaka iparnya itu sedang menunggu sambil menangis di depan pintu.
" Bundaaa.....Mereka pasti kuat kan bun?". Kalisa langsung memeluk sang bunda dan menangis dipelukannya.
Hanifa pun melepaskan pelukannya.
" Insyaallah ayah sama abang pasti kuat"." Sebenernya kenapa ayah dan bang fahri bisa kecelakaan bun? ". Tanya Kalisa.
" Mereka menerobos lampu merah".
" Kenapa mereka bisa seperti itu bun. Kan biasanya mereka selalu taat peraturan".
" Itu namanya takdir nak".
" Kenapa takdir jahat sama kita bun? Kenapa!, Hikss". Kalisa pun mulai histeris
" Kamu gaboleh ngomong kaya gitu sayang, dibalik semua ini pasti ada hikmahnya. Semuanya sudah direncanakan oleh Allah nak".
" Allah jahat sama kita bun. Kenapa harus ayah sama abang kenapa ga kalisa aja yang kecelakaan!".
" Astagfirullah, istigfar sayang. Ini semua sudah takdir kita, kita gabisa nawar kaya gitu".
" Astagfirullah tadi lisa ngomong apasi, maafin lisa ya allah". Lirih Kalisa penuh penyesalan.
Kalisa pun mulai merasa lemas dan hampir jatuh pingsan, untungnya ada Satria yang dengan sigap meraih badan Kalisa dan ia langsung memepahnya ke tempat duduk yang ada di samping mereka.
" Mereka pasti gapapa kan Satria, Kalisa takut hiks".
Satria memeluk Kalisa yang terus menangis dan mencoba menenangkannya.
" Iya sayang. Mereka itu orang-orang yang kuat aku yakin pasti mereka bisa ngelewatin ini, kamu tenang aja".Hanifa pun menangis kembali ketika melihat Kalisa seperti itu, begitu juga Mitha. Hanifa kemudian memeluk Mitha, memberikan kekuatan dan mencoba saling menguatkan.
<•<•••>•>
Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruang UGD tersebut.
" Gimana keadaan suami dan anak saya dok?". Tanya bunda ketika dokter itu baru keluar.
" Mereka berdua dalam kritis bu, suami ibu mengalami cedera parah dikepalanya yang disebabkan oleh benturan keras. Sedangkan anak ibu mengalami cedera saraf di tulang belakangnya. Mereka harus cepat di operasi jika tidak, keadaan mereka berdua akan semakin memburuk. Ibu silakan urus administrasinya dulu".
" Baik dok, saya akan segera mengurus administrasinya secepat mungkin". Jawab bunda.
" Tapi mereka gapapa kan dok? ". Tanya Ka Mitha kepada sang dokter.
" Saat ini mereka masih bisa bertahan, namun saya takut mereka tidak akan bisa bertahan terlalu lama jika tidak segera di operasi. Maaf saya tidak bisa berlama-lama, saya harus pamit untuk menyiapkan operasi nanti".
" Baiklah, Terimakasih dok".
Seketika mereka semua seakan baru saja dihantam dengan batu besar. Rasa sakitnya teramat perih, dan rasa sedih pun tak mampu dibendung lagi. Mereka semua menangis sampai akhirnya Kalisa merasa pusing dikepalanya semakin terasa, badannya lemas lalu ia pun jatuh pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! My Sweet Doctor
Teen FictionBagaimana rasanya jika kamu dijodohkan dengan seorang yang belum lama kamu kenal hanya untuk membayar hutang orang tuamu?. Ditambah lagi kamu sudah memiliki pacar yang sangat mencintaimu dan kamu juga sangat mencintainya. Inilah yang dirasakan seora...