"Percaya adalah syarat utama untuk menggapai cinta yang sebenarnya"
_Malaika Farida Najwa_
~MUN 2~
Pintu sudah ditutup. Dokter meminta kami keluar karena umi harus istirahat. Aku melihatnya lewat kaca di pintu. Dokter tengah menyuntikkan sesuatu pada cairan infus umi. Aku menoleh saat Zahra menyentuh pundakku. Abi dan mas Faiz sudah pergi. Mereka pergi tanpa mengatakan kalimat apapun. Aku tahu keputusanku menyakiti keduanya, namun aku harus melakukannya.
"Aku pulang ya, Naj." Zahra pamit. Aku memegang tangannya, meminta Zahra untuk bersamaku lebih lama. Aku masih belum siap menatap mas Fadlan atau Shanum. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya aku jika berada di tengah-tengah mereka.
"Kamu nggak bisa diem disini sebentar?" Aku berbisik.
"Aku harus pergi, Naj. Kamu sudah mengambil keputusan seperti ini, jadi bertanggung jawablah." Zahra melepas pegangan tanganku perlahan. Ia tersenyum sebelum akhirnya melangkah pergi. Sekarang tinggallah hanya diriku seorang diri. Bersama rasa gugup dan takut yang menciptakan getaran hebat dalam diriku.
"Mbak Najwa." Shanum menghampiriku. Ia meraih tanganku membuat darahku berdesir aneh. Genggaman tangannya menampakkan delusi yang membuatku terdiam beberapa saat. Aku menatap wajahnya yang nampak bahagia seolah tidak ada rasa sakit, benci atau kecewa yang ia tujukan padaku.
"Saya senang sekali akhirnya mbak Najwa menerima pernikahan dengan mas Fadlan," Shanum menggenggam tanganku erat, "saya harap mas Fadlan dan mbak Najwa bisa menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warohmah."
Tanpa sadar aku menarik tanganku, melepaskan genggaman tangannya. Shanum tidak seharusnya mengatakan hal semacam itu. Aku merasa seperti orang jahat yang mengambil suami dari wanita sebaik dia.
Aku melihat ke arah laki-laki yang sedari tadi hanya diam. Aku sama sekali tidak berbicara dengan mas Fadlan setelah ijab qabul usai. Aku tidak ingin hubungan kami kembali berjalan seperti hubungan yang kami jalin sebelumnya. Aku ingin pernikahanku dengan mas Fadlan sekarang selayaknya hubungan suami istri pada umumnya. Namun sebelum itu, aku menginginkan satu hal. Ada satu permintaan yang ingin kuajukan kepada laki-laki yang sekarang sudah menjadi suamiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Hati (MUN 2)
Spiritual(MUN 2) Untuk pertama kalinya kalian akan mendukung orang ketiga dalam rumah tangga... Najwa dan Fadlan kembali bertemu setelah terpisah jarak dan waktu. Najwa fikir pertemuan mereka kali ini akan membawa kisah yang indah, namun ternyata kesedihan k...